SULSELBERITA.COM. Takalar - Dg Sore (40 tahun), seorang warga Dusun Maccini’ Baji, Desa Pattoppakang Kec.Marbo Kab.Takalar, yang sudah mengalami kebutaan selama 20 tahun, kini memiliki harapan untuk bisa melihat kembali, pasalnya setelah melalui pemeriksaan medis secara mendetail, ternyata salah satu matanya masih bisa berfungsi jika dilakukan operasi dan donor kornea mata.
Namaun sayang, Dg Sore hanyalah warga yang sangat miskin, jangankan untuk biaya operasi, untuk makan sehari hari saja susah, karena selama mengalami kebutaan, istrinyalah yang menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja serabutan.
Dari keterangan salah seorang keluarganya Sinar yang selama ini mengantarnya ke rumah sakit Wahidin dan beberapa rumah sakit di Makssar, menjelaskan jika Dg sore menurut dokter masih punya harapan untuk bisa melihat kembali, melalui operasi dan donor kornea mata.
"Kata dokter yang memeriksa Dg sore, masih besar harapan untuk bisa melihat kembali, dengan jalan operasi dan donor kornea mata, cuma biayanya tidak ditanggung BPJS, dan jumlahnya bagi kami sangat besar yakni Rp. 15.000.000, (Lima Belas Juta Rupiah).". Ungkap Sinar (Sabtu, 20/10/2018).
Lanjut di ungkapkan Sinar, "Hari senin lusa, Dg Sore kembali di suruh ke Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan memastikan kapan waktu operasinya, cuma kami sedih dan bingung, darimana kami bisa dapat uang sebanyak itu? Kami sangat berharap, pihak pemerintah bisa membantu biaya operasi nya, kami warga miskin yang tak punya biaya". Ungkap Sinar kembali dengan nada sedih.
Perlu diketahui, harapan Dg Sore bisa melihat kembali setelah mengalami kebutaan selama 20 tahun, ketika Dirut Rumkit Padjonga Dg Ngalle, Muh.Darwis yang juga seorang dokter spesialis mata tersebut, turun langsung memeriksa kondisi mata Dg Sore di rumahnya, dan dari hasil pemeriksaan tersebut, ternyata Dg Sore masih punya harapan untuk bisa melihat kembali, lalu menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih mendetail di Rumah sakit Makassar.
Kini harapan Dg Sore untuk bisa melihat kembali, sepertinya hanya sebuah mimpi indah belaka, ketiadaan biaya membuatnya harus kembali pasrah menerima nasib, satu satunya harapan yang kini dimiliki Dg Sore adalah pihak Pemerintah. Karena dana Rp.15 juta, adalah sesuatu yang mustahil baginya, karena untuk biaya hidup sehari hari saja sudah susah.