SULSELBERITA.COM. Saat ini, kita masih berada di tengah kondisi pandemi virus Corona. Meskipun begitu,hal itu kemudian tidak menghambat beberapa pelaksanaan kegiatan-kegiatan meskipun dilaksanakan secara online (daring).
Hal itu pun dilakukan oleh segenap pemuda desa Arabika yg saat ini berupaya mati-matian untuk membentuk kembali karang taruna desa Arabika, yaitu sebuah lembaga kepemudaan yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial yang dinaungi oleh kementrian sosial.
Diketahui sebelumnya bahwa karang taruna Arabika sudah lama tidak melakukan kegiatan-kegiatan (vakum). Namanya pun sudah lama tidak terdengar di masyarakat desa Arabika.
Oleh karena itu, saat ini segenap pemuda di Desa Arabika kemudian mencoba membangkitkan kembali karang taruna desa Arabika yang sudah lama terkubur.
Kami berpendapat bahwa karang taruna wajib untuk dibentuk sebab salah satu tujuan karang taruna adalah mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yg berkualitas,terampil,cerdas,inovatif dan berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai permasalahan kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda. Sebagaimana hal tersebut telah diatur dalam permensos nomor 77 tahun 2010.
Dalam pertemuan-pertemuan dengan para demisioner karang taruna Arabika sebelumnya, juga mendukung secara penuh dalam pembentukan lembaga tersebut.
Namun pada nyatanya, hal yang menyebabkan mandeknya atau lambatnya pembentukan karang taruna tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh jeratan pandemi. Akan tetapi, juga karena mungkin persoalan internal. Yaitu adanya pihak yang seolah-olah tidak setuju jika karang taruna Desa Arabika dibangkitkan kembali.
Hal itu kemudian dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan persiapan pembentukan karang taruna yang tidak pernah terealisasi. Seperti musyawarah besar (mubes) yang sudah terjadwal namun akhirnya batal tanpa alasan yang rasional.
Hal ini kemudian banyak menuai komentar.salah satunya adalah mahasiswa fakultas hukum UMI yang berasal dari desa Arabika ini juga ikut bicara.
Ia mengatakan bahwa dia sangat kecewa sebab inisiatif pembentukan kembali karang taruna desa Arabika tidak terlalu di respon dengan baik.
“Jadi karang taruna desa Arabika ini tidak aktif bukan satu tahun dua tahun,tapi sudah lama sekali kita tidak pernah mendengar kegiatan dari karang taruna. dan ketika karang taruna kita bangunkan kembali dari tidur panjangnya ini bukan untuk kepentingan beberapa pihak saja. tapi bagaimana kemudian kita perlihatkan kepada publik bahwa karang taruna desa Arabika yang dikelola oleh pemuda Arabika itu berhasil dan sukses.
Itu yg diuntungkan kira kira siapa ?
Yahh semua kalangan yg ada di desa Arabika”.ungkapnya
Oleh: Andi Mangngiri
(Mahasiswa fakultas hukum UMI).