Aku Dan Titik Nol

528

SULSELBERITA.COM – Tekad mawas diri demi terjaga dari jurang merupakan upaya penyelematan identitas sebagai mahluk yang cenderung terkuasa kekalutan. Ada bahasan yang kerap kali menjadi topik pembicaraan dan menimbulkan polemik kalangan masyarakat , stigma Virginitas yang dilekatkan Pada perempuan merupakan amanah tertinggi dalam pencapaian puncak penjagaan atas dirinya.

kehidupan dan lingkungan sosial yang kompleks menjadi tantangan sendiri untuk kita semua, terkhusus yang menjadi korban menjadi pusat perhatian dan buah bibir ditengah masyarakat, terlebih lagi ada yang kerap mempertanyakan kepada mereka hal itu, namun yang menjadi pertanyaan apakah memang virginitas menjadi indikator puncak sebelum memulai sesuatu hubungan.. ?

Advertisement

Sampai kapan kenyataan ini menjadi momok di tangah masyarakat, walaupun pada dasarnya dimasukkan dalam kriteria yang tak diagungkan tidak berarti sudah tertutup ruang bagi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kehilangan kehormatan bukan berarti kehilangan penghargaan untuknya. Manusia bebas bukan berarti merampas kebebasan untuk kebahagiaan, kita semua satu dalam ciptaan tuhan yang bebagai macam dengan segala kompleksitas yang ada.

aku yang rapuh diidentikkan dengan hal yang tak bernilai, begitupun saat bersua dikehidupan sosial kerap menjadi topik utama dalam perbincangan seru di tengah masyarakat. Seketika diri terperangah ingin bangkit secepat mungkin sembri berlari mencari sesuatu titik puncak.

keresahan puncaklah yang melahirkan gagasan aku dan titik Nol, deratan kata termaktub dari fenomena bathin sehingga kalimat yang tak memiliki arti menemukan arti dan penuh makna.

Diri sebagai aku, dimasadepan penuh tanda tanya dan merupakan misteri belum terungkap, akan tetapi setiap langkahku saat ini merupakan pembelajaran yang sudah kulalui sekaligus menjadi kekuatan.
manusia tak ada yang sempurna, memiliki kisahnya masing-masing. Harusnya kita saling menjaga, tak menilai dari fisik ataupun sebaliknya. hidup berdampingan itu indah.

Penulis : W Marissa
( Mahasiswa IAIM Sinjai )

*Tulisan tanggung jawab penuh penulis *