Penculikan Siswi MTs di Kab.Pangkep Ternyata Rekayasa

190

SULSELBERITA.COM. Makassar --  Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, terkait kasus penculikan seorang siswi sebuah MTs di Kabupaten Pangkep Sulsel yang menghebohkan masyarakat Sulsel, akhirnya faktanya terungkap.

Pihak kepolisian memastikan bahwa issu penculikan tersebut adalah Hoax alias rekayasa dari korban sendiri. itu hoaks.

Advertisement

Munculnya issu penculikan tersebut, berdasarkan informasi yang beredar luas di media sosial Facebook, yang menceritakan tentang seorang anak perempuan yang bernama Bunga ( nama samaran) (12 thn) yang merupakan siswi MTs DDI Asyirhatal Mustakim asal Kampung Malelleng, Kelurahan Sibatua, Kabupaten Pangkep, yang mengaku diculik tiga orang menggunakan mobil minubus. Dan membawanya pergi. Korban mengaku berhasil melarikan diri sejauh tiga kilometer setelah berhasil kabur dari atas mobil penculik.

Terkait kasus tersebut Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo pun menggelar Komperensi Pers di Mapolda Sulsel , Senin (09/03/2020), yang menyampaikan keprihatinannya tentang maraknya kasus rekayasa penculikan

"Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus seperti ini, hanya karena anak merasa bersalah hingga berbuat dan merekayasa penculikan, " kata Kabid Humas Polda

"Jadi saya himbau agar para orang tua agar melihat dan amati anaknya bila ada permasalahan timbul, karena kalau sudah terjadi seperti ini bisa berimplikasi pidana dan merusak masa depan anak,"ungkap Kabid Humas

Sementara itu, dalam.press release yang digelar Mapolda Sulsel,  Kapolres Pangkep yang mendampingi Kabid Humas juga menegaskan bahwa informasi tersebut murni rekayasa dan tidak benar, kejadian posting-an adalalah rekayasa.

AKBP Ibrahim Aji membantah keras dugaan penculikan ini. Polres Pangkep sudah memeriksa korban dan melakukan olah TKP dan penyelidikan, namun ternyata semua itu adalah rekayasa belaka

" jadi saya minta masyarakat jangan sebar lagi di medsos,”tegas Kapolres Pangkep

Lebih lanjut Kapolres Pangkep menjelaskan kejadian sebernanya., bahwa Pelaku Mawar mengaku diculik lantaran kesal dan sakit hati karena dirinya disuruh pergi dari rumah oleh kakaknya, sebagai buntut dari keinginannya membeli sepatu baru yang tidak dikabulkan oleh ibunya.

“Jadi Bunga ( nama samaran ) ini lantaran sakit hati pergi menenangkan diri dibawah kolong rumah tantenya, dan terinspirasi cerita di Sinetron, lalu mengikat dirinya sendiri, minum obat penenang, dan saat ditemukan kerabatnya, dirinya mengaku diculik, padahal tidak seperti itu,”terang Kapolres.