Cegah Generasi Muda Tersandung Masalah Hukum, Kejari Bukittinggi Luncurkan Program Inovatif Bernama JAMATA

191

SULSELBERITA.COM. Bukittinggi -  Kepala Kejaksaan Negeri Bukittinggi H.Fery Tass, selama ini dikenal sebagai seorang pemimpin yang inovatif dan visioner, terbukti selama memimpin Kejari Bukittinggi, Fery Tass sudah meluncurkan berbagai program  program inovatif yang terbilang sukses, seperti Program Jaksa Masuk Pasar, Jaksa Masuk Balai Adat dan Jaksa masuk sekolah.

Untuk tahun 2020 ini, Fery Tass kembali meluncurkan 2  program inovatif.unggulan, yakni Program JAMATA dan  program STARBAK JAM GADANG.

Advertisement

Menurut Fery Tass Program JAMMATA (Jaksa Masuk Majelis Taqlim) dan program  STARBUK JAM GADANG (Siap Antar Barang Bukti Gratis, jaksa Akan Melayani, Masyarakat gak perlu datang) adalah dua program inovatif unggulannya untuk tahun 2020 ini, dirangkai dalam program JAKSA KUSU’ BERIBADAH (Jaksa kemana mana Masuk Bekerja Ikhlas Karena Allah Atas Dasar Hukum).

"Program Jamata ini bertujuan agar pesan pesan hukum bisa disampaikan kepada jamaah diwilayah bukittinggi dan Agam Timur". Ujar Fery Tass.

Salah satu pertimbangan utama sehingga Fery Tass meluncurkan program Jamata adalah, karena Ibu rumah tangga menjadi garda terdepan dalam mendidik anak anak muda generasi bangsa, agar tidak tersandung masalah hukum yang sering terjadi saat ini, seperti separatisme terorisme, radikalisme serta kekerasan dalam rumah tangga.

Kejaksaan Negeri Bukittinggi, tangkal masalah tersebut melalui program Jaksa Masuk Jamaah majelis Taqlim. dipilihnya majelis taqlim karena mayoritas di isi oleh ibu rumah tangga, sehingga pesan pesan hukum mudah sampai ke anak anak mereka. Teknis penyampaian pesan pesan hukum tersebut, yakni Jaksa mengundang Dai yang berkompoten untuk memberikan pencerahan melalui Majelis Taqlim.

Kajari bukit tinggi H.Fery Tass juga mengatakan, bahwa program Jamata adalah salah satu program inovasi Kejari bukittinggi untuk tahun 2020 ini untuk menuju zona integritas wilayah bebas Korupsi (WBK) dan zona wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM).

"Kenapa kita masuk ke majelis Taqlim, karena ibu ibu adalah garda terdepan dalam pembinaan generasi muda dalam lingkungan keluarga,
Melalui wadah majelis Taqlim kita berharap bisa menyampaikan pesan pesan hukum, pesan pesan program pemerintah, seperti kekerasan dalam rumah tangga, anak yang berurusan dengan hukum dan lain lain"..Ujar Mantan Aspidsus Kejati Kepri ini. Kamis, (27/2/2020).