Di Tangan Perusda, Pedagang Kecil Takalar Mulai Menjerit

732

SULSELBERITA.COM. Takalar - Kehadiran Perusahaan Daerah (Perusda) Panrannuangku, yang notabene pengurusannya baru seumur jagung, kini mulai dirasakan oleh para pedagang kecil di kabupaten Takalar, seolah tak perduli dengan keluhan dan jeritan masyarakat, Perusda terus bergerak menghimpun dana masyarakat, dengan dalih untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Seperti halnya dalam penarikan retribusi dari pedagang, ternyata fitangan Perusda Takalar, retribusi dinaikkan seenaknya sampai 50% dari sebelumnya, yang mana sebelum di kelola oleh Perusda, retribusi pedagang hanya Rp. 2.000, namun di tangan Perusda dinaikkan menjadi Rp. 3.000.

Advertisement

Dg Lino salah seorang pedagang pasar sentral Takalar, mengaku kalau sekarang ada kenaikan retribusi sebesar Rp. 1.000. dari sebwlumnya "Sekarang sudah Tiga Ribu setiap hari pak, ada kenaikan Seribu rupiah dari sebelumnya, karena dulu hanya Dua ribu rupiah, tapi kami orang kecil bisa apa, kami tak mampu berbuat apa apa, sayur yang saya jual ini modalnya tidak sampai satu jutaan, ini makin memberatkan kami pedagang kecil" ungkap Dg Lino sedih. (Rabu, 21/3/2018).

Hal senada juga disampaikan oleh Syamsuddin, seorang pedagan kecil lainnya, "iya benar pak, setelah dikelola Perusda, tarif retribusi tiba tiba naik menjadi Tiga ribu setiap hari". Ujarnya.

Salah seorang pedagang lainnya Firman, yang ditemui oleh awak media ini yang sedang berjualan, juga mengakui adanya kenaikan retribusi yang sekarang ditangani perusda, "Sudah Tiga ribu sekarang setiap hari pak" ujarnya.