SULSELBERITA.COM. Takalar - Memasuki musim penghujan tahun ini, cuaca extrimpun kembali terjadi seperti tahun tahun sebelumnya, angin kencang disertai hujan, menyebabkan tingginya gelombang laut, yang kemudian menghempas pesisir pantai.
Akibat hempasan gelombang tersebut, di sepanjang pesisir pantaipun mengalami pengikisan dan abrasi yang sangat parah, terutama di sepanjang pesisir pantai galesong, termasuk di pesisir pantai Sampulungan.
Akibat terjadinya abrasi tersebut, sebuah pemandangan yang menyeramkan pun terlihat, bagaiimana tidak, salah satu pekuburan warga Desa Sampulungan yang berada persis di tepi pantai mulai terkikis, akibatnya kain kapan dan tulang belulang manusia yang berasal dari kuburan tersebut terlihat berserakan di pinggir pantai.
Kepada awak media, kepala Desa Sampulungan, Rustan, mengungkapkan bahwa abrasi tersebut telah mengikis tebing-tebing tempat pemakaman.
“Selain jalan, dan rumah itu ada juga perkuburan yang terdampak abrasi,” Ungkap Rustan. Senin, (13/1/2020).
Kondisi tempat pemakaman tersebut sangatlah miris. Nampak terlihat tulang belulang jazad manusia dan sejumlah kain kafan menyembul keluar dari dalam tanah.
“Pekuburan itu sangat parah, dan itu tulang-tulang bahkan kain kafan terhambur dan sudah berserakan,” tutup Kades Sampulungan.