SULSELBERITA.COM. TAKALAR, 12 Desember 2025 – Keputusasaan warga Kelurahan Canrego, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, mencapai titik puncak setelah puluhan tahun menunggu perbaikan jalan yang tak kunjung terwujud. Sebagai bentuk protes simbolik yang menyayat hati, dua warga setempat menanam pohon lombok tepat di tengah jalan yang rusak parah, sebagai tanda matinya harapan atas perhatian pemerintah.
Aksi tersebut dilakukan Jumat (12/12) oleh Moldy dan Yusri, yang setiap hari harus melintasi jalan berlubang dan berlumpur. Jalan yang merupakan jalur vital penghubung Kecamatan Polongbangkeng Selatan dengan Kecamatan Mangarabombang kini tak lagi layak digunakan, bahkan sering menyulitkan dan membahayakan keselamatan pengguna.
“Kami menanam pohon lombok di tengah jalan ini sebagai bentuk protes. Jalan ini sudah rusak parah dan puluhan tahun tidak pernah diperbaiki,” ujar Moldy dengan nada kecewa.
Menurutnya, kerusakan jalan sudah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun, namun warga hanya bisa menunggu tanpa kepastian. Kondisi semakin memburuk terutama saat musim hujan, di mana badan jalan berubah menjadi lumpur licin yang menyebabkan banyak pengendara sepeda motor terjatuh.
“Sudah banyak yang jatuh di sini. Kami mohon pemerintah jangan lagi menutup mata,” tegas Moldy.
Yang lebih ironis, jalan rusak sepanjang kurang lebih 1.100 meter tersebut berada tepat di depan rumah Pahlawan Nasional Ranggong Daeng Romo – tanah kelahiran sosok yang berjasa besar bagi bangsa. “Ini tanah kelahiran pahlawan nasional kita, tetapi jalannya dibiarkan rusak parah,” tuturnya.
Warga Canrego berharap jeritan sunyi mereka kali ini benar-benar terdengar. Mereka mendambakan langkah nyata pemerintah daerah agar tagline “Cepat Berpikir, Cepat Bertindak, Cepat Hasil” tidak sekadar slogan, melainkan benar-benar terwujud, sebelum jalan rusak ini kembali merenggut korban dan memupus harapan masyarakat.
