SULSELBERITA.COM. Takalar - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar menggelar pelatihan kemandirian bagi warga binaan berupa pelatihan tas dan sendal anyam. Pelatihan ini secara resmi dibuka Kepala Lapas Takalar, Ashari di ruang aula Lapas Takalar.
Bekerja sama dengan Yayasan Hidayah Art, pelatihan ini diikuti sebanyak 20 warga binaan dan berlangsung selama seminggu.
Ashari dalam sambutannya menyampaikan agar warga binaan yang mengikuti pelatihan agar bisa serius dan bersung-sungguh sehingga dapat memperoleh manfaat.
"Warga binaan yang ikuti pelatihan ini saya harapkan bisa serius, jangan jadikan kegiatan ini sebagai beban, namun jadikan momen ini sebagai wadah untuk meningkatkan keterampilan yang bisa memberi manfaat bagi teman-teman di masa depan," ujar Ashari, Rabu (12/6).
"Kami ingin pembinaan anyaman ini tidak hanya berhenti kepada 20 warga binaan yang ikut pelatihan. Kami ingin 20 warga binaan ini bisa meneruskan ilmunya kepada warga binaan lain, sehingga ketika mereka bebas, pembinaan ini bisa terus berjalan," lanjutnya.
Ketua Yayasan Hidayah Art, Asmino, mengatakan jika pelatihan pembuatan tas dan sendal anyam ini dilaksanakan bertahap selama seminggu.
"Kegiatan ini dilaksanakan selama seminggu, mulai pengolahan bahan baku, proses mengayam, sampai dengan pembuatan tas dan pembuatan sendal," kata Asmino, "pelatihan ini kami targetkan selama seminggu," pungkasnya.
Menyambut antusias, salah seorang warga binaan AF (33) mengatakan kegiatan pembinaan kemandirian ini selain memberi ilmu juga bisa menjadi sarana menghilangkan rasa jenuh selama berada di Lapas.
"Selain dapat ilmu, dengan ikut kegiatan ini setidaknya kami punya aktivitas bermanfaat yang bisa menghilangkan rasa bosan," kata AF,"kami berterima kasih kepada Lapas Takalar atas terselenggaranya kegiatan semacam ini," tutupnya.