SULSELBERITA.COM. Gowa - Masih ingatkah kita semua dengan Mak Coppong ?.. sosok istemewa yang merupakan Perempuan tua yang sudah lama meninggal dunia itu adalah sosok maestro tari tradisional masyarakat Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Meski sudah meninggal dunia namun keahlian Mak Coppong mencipta gerak gemulai dalam bentuk tari-tarian ini telah menjadikan sosoknya sebagai sebuah legenda tari Pakarena (The silent Of Pakarena).
Sosok maestro Mak Coppong pun dijadikan pementasan pamungkas yang menjadi tagline “DIKAMPILI ADA KISAH YANG BELUM TUNTAS ”. pelaksanaan pagelaran seni budaya dalam perayaan malam syukuran Hari Kemerdekaan RI yang dilaksanakan Karang Taruna Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sabtu (30/9/2023) malam.
Malam resepsi dan ramah tamah dalam rangkaian AKSI Karang Taruna Desa Kampili tersebut dipadati masyarakat dari berbagai pelosok Desa Kampili, Kecamatan Pallangga.
Masyarakat Desa Kampili bersama tetamu yang menghadiri malam syukuran itu, Karang Taruna Desa Kampili menghadirkan nuansa dan Aura Mak Coppong melalui Teatrical yang ditutup dengan Musikalisasi Puisi yang menjelaskan Otobiografi Mak Coppong. Yang menambah kesakralan dari pementasan itu adalah Patung yang menceritakan siluet itu.
Seorang budayawan Kampili pun turut dihadirkan. Budayawan tradisionil ini bernama Serang Dakko yang merupakan saksi hidup seputar sosok istimewa Mak Coppong.
Ketua Karang Taruna Kampili Suherwin mengatakan, Serang Dakko turut hadir dan menjadi pemanku dan narasumber dari kisah yang belum tuntas. Konsep ini merupakan bagian dari kelanjutan tagline di tahun 2019 “ DIKAMPILI ADA SOSOK YANG ISTIMEWA ” dan di tahun ini, dikampili ada “DI KAMPILI ADA KISAH YANG BELUM TUNTAS”.
Harapan saya ditahun terkahir saya menjadi Ketua Karang Taruna Desa Kampili, Kegiatan seperti ini perlu di apresiasi oleh seluruh pihak, dan berharap kedepan akan memohon kepada seluruh SKPD terkait demi bisa diresmikan pemasangan Patungnya di Tempat yang startegis dan menjadi icon dari Desa Kampili selain dari Gogoso Kampilinya.
Dalam kesempatan tampil, serang dakko menampilkan rampak gendang yang merupakan banyangan dari penampilan serang dakko bersama tim di beberapa daerah di indonesia dan di luar negeri yang pernah ditampilkan bersama mak coppong Dg. Rannu.
“Karya yang ditampilkan pada acara ini membuat saya sangat terharu, mengenang Mak Coppong dalam berbagai rampak gendang di berbagai belantara dunia. Saya masih ingat waktu di Belanda dulu, beliau membuat seluruh penonton kagum dengan kaki yang tidak pernah bergerak tapi tangan serta lekukan tubuh yang tidak pernah berhenti bergerak dan sangat gemulai. Sosok Mak Coppong merupakan tokoh budayawan yang harus kita apresiasi, karena beliau bukan hanya diakui nasional tapi juga internasional,” beber Serang Dakko.
Malam ramah tamah dan pagelaran seni budaya ini banyak menghadirkan decak kagum hadirin. Seperti halnya Bapak sekdes Kampili Muahmmad Ridwan, mengapresiasi karya anak muda Karang Taruna Kampili yang membuat pesta rakyat dengan konsep mengangkat budaya lokal yang cukup indah dan bernilai tinggi. Semoga ini ajang kebangkitan anak muda untuk kegiatan kedepan. Insya allah Pemerintah Desa Kampili akan mengapresisasi kegiatan ini kedepan.
Dalam malam ramah tamah ini dihadiri beberapa sanggar kesenian dan kebudayaan seperti, Sanggar Alam Serang Dakko, Sanggar Tari Bunga Biraeng, Sanggar Bontoramba dan Pemerhati keseniang gowa dan Kebudayaan Makassar.