SULSELBERITA.COM. Makassar — Berdasarkan rapat terbatas Pengurus DPP LSM PERAK Indonesia resmi menghentikan segala aktifitas kegiatan di tingkat wilayah Provinsi Sulawesi Selatan mengatasnamakan DPW. Hal ini diungkapkan Koordinator Divisi BAMPER LSM PERAK Indonesia, Hasanuddin Gondrong.
Dirinya meneruskan, jika sikap dan langkah yang diambil oleh DPP sudah sangat tepat.
“Saya sudah koordinasi tadi dengan Koordiv Hukum dan Koordiv Organisasi kami. Dan setelah mempertimbangkan kejadian-kejadian yang bisa berdampak buruk pada citra lembaga maka dengan terpaksa Pengurus DPP sepakat membekukan untuk sementara kepengurusan DPW Sulsel,” ungkap Hasanuddin Gondrong.
Pria yang akrab disapa Bucek ini juga, berdasarkan penelusuran spionasenya ke bawah sudah ada beberapa oknum yang mengatasnamakan Ketua wilayah dan tidak sesuai perintah lembaga.
“Terakhir yang kami akui Ketua wilayah itu Ridwan namun ada beberapa oknum yang mengklaim dirinya masih Ketua. Jadi kami sampaikan sekarang sudah tidak ada kepengurusan DPW. Ketua Wilayah Ridwan kami tarik untuk sementara ke DPP sampai ada perintah DPP selanjutnya,” tambahnya.
Ditanya siapa-siapa di lapangan mengaku Ketua DPW, Bucek enggan membeberkan.
“Intinya sudah tidak ada Ketua di tingkat wilayah Sulsel baik itu Ridwan, Mahmudin, Sulmubin maupun Erwin yang selama ini mengaku-ngaku di lapangan,” kata Bucek.
Ditanya soal bagaimana nasib DPW selanjutnya, Bucek menyampaikan akan dilakukan rakerwil atau seperti apa regulasinya dari lembaga untuk perekrutan dan pemilihan ulang Ketua DPW yang baru.
“Kami terbuka untuk umum, jadi bukan cuma internal PERAK yang bisa mengajukan diri sebagai Ketua DPW melainkan eksternal juga bisa dan selanjutnya pihak DPP akan mempertimbangkan dalam keikutsertaannya dalam pemilihan,” pungkasnya.
Diketahui, LSM PERAK salah satu organisasi kemasyarakatan yang aktif di Sulawesi Selatan pada khususnya menyoroti kasus korupsi dan pelayanan kebijakan publik.
Pengurus DPW Sulsel sempat dilantik tahun lalu yang diketuai oleh Mahmudin, namun seiring berjalannya waktu terjadi pergantian akibat mayoritas anggota pengurusnya menyatakan mosi tidak percaya. Dan kemudian tampuk kepemimpinan jatuh ke tangan Ridwan.
Selanjutnya, kembali mayoritas anggota pengurus juga melakukan mosi tidak percaya kepada Ridwan dan menginginkan kembali dipimpin oleh Mahmudin. Terjadilah dualisme kepemimpinan di lapangan.
Parahnya lagi, mantan mandataris Ketua DPW sebelum Mahmudin menjabat Sulmubin juga diisukan masih mengakui DPW di bawah kendalinya. Begitu juga adanya pengaduan dari beberapa instansi yang mengaku ada atas nama Andi Erwin selaku Ketua DPW LSM PERAK Sulsel.
(*)