Sudah Berjalan 11 % Pembangunan Pelabuhan Munse Konkep Dalam Sorotan, Rekanan Pastikan Selesai Tepat Waktu

174

KONAWE KEPULAUAN – Pembangunan pelabuhan Munse di Kabupaten Konawe Kepulauan yang di anggarkan melalui dana APBN  TA.2022-2023 (MULTIYEARS) yang saat ini sedang mulai berjalan setelah peletakan batu pertama pada 11 November 2022.lalu.

Namun meskipun sedang dalam tahap pengerjaan. kegiatan tersebut kini dalam sorotan  Organisasi Masyarakat (ormas) yang mengatas namakan PORMAPE dengan dugaan kegiatan tersebut diduga Mangkrak. Sehingga tudingan tersebut membuat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) angakt bicara dengan memberikan sanggahannya terkait dengan kegiatan terebut.

Dalam keterangan Press releasenya, PPK menjelaskan bahwa Pelaksanaan progres kegiatan pembangunan pelabuhan Munse Wawoni telah berjalan sekitar 11%, antara lain pengadaan material batu gunung sudah masuk 1 kapal tongkang, tanah timbunan sementara berjalan, kemudian tiang pancang juga sudah diproduksi dari Kota Surabaya dan tinggal menunggu pengiriman saja.katanya. Adapun kegiatan ini adalah kontrak tahun jamak dan masih berjalan, bahkan baru saja dimulainya pekerjaan,”Terang PPK menjelaskan. Selasa (3/1/23)

Lebih lanjut dikatakan, Kegiatan pembangunan ini masih berjalan hingga Desember Tahun 2023 mendatang. Pelaksanaan kegiatan memang agak landai sehubungan karena faktor cuaca, namun saya telah memberikan teguran kepada pihak rekanan agar pelaksanaan lebih dimaksimalkan.”Ujarnya.

Masih lanjut dia menjelaskan, bahwa pada saat rapat evaluasi bersama pada tanggal 28 Desember telah disepakati langkah-langkah percepatan yang akan dilakukan yaitu segera melaksanakan mobilisasi material batu gunung untuk kapal tongkang yang kedua, menambah armada Dump Truck untuk penimbunan, dan segera memobilisasi tiang Pancang yang telah selesai produksi dan saat ini masih di Surabaya”.

PT. RJ selaku pemenang tender yang berkantor pusat di Surabaya, diketahui memiliki Cabang di Makassar dan di Jakarta sehingga diketahui kedua anak cabang tersebut saling mengklaim kegiatan, namun yang memiliki kekuatan hukum adalah cabang Makassar selaku yang menandatangani kontrak perjanjian kerja sesuai keputusan direksi PT.RJ Pusat.

Informasi yang berkembang yang berhasil dihimpun oleh awak media ini, diketahui bahwa seruan-seruan yang dilakukan oleh sekelompok massa tersebut diduga ditunggangi oleh internal anak perusahaan pemenang tender, sebelum adanya kesepakatan internal antara sesama perusahaan anak cabang. Namun saat ini, kedua anak cabang perusahaan diketahui sudah ada kesepakatan bersama.

Terpisah, Ketua LSM GMBI Wilter Sultra Muh. Ansar. S mengatakan bahwa ada upaya segelintir orang untuk menghalangi kegiatan ini.”katanya.

“Kegiatan ini kan baru saja dimulai, kontraknya saja baru akan berakhir pada 31 Desember 2023. jadi sebaiknya semua pihak harus mendukung program pemerintah ini, jangan justru malah menjadi penghalang bagi kegiatan program pemerintah,” harap Muh. Ansar.

Kendati demikian, demi kebutuhan pemberitaan selanjutnya. media ini tetap memberikan hak jawab masing masing pihak, bila mana dalam release pemberitaan ini di anggap ada yang keliru atau ada yang perlu di koreksi, demikian.

(Hnr/red/Adm/wan)