PERAK “Endus” Aroma Korupsi Proyek PONED Puskesmas di Luwu Timur

135

SULSELBERITA.COM. Makassar — Proyek pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) di Kabupaten Luwu Timur diduga bermasalah. Hal ini berdasarkan hasil investigasi dan pemantauan LSM PERAK Indonesia di lapangan.

Koordinator Divisi Hukum dan Pelaporan LSM PERAK Indonesia, Burhan Salewangang, SH mengatakan, sejauh ini timnya telah mengumpulkan data dan baket di lapangan.

Advertisement

“Saat ini kami baru menemukan dugaan penggunaan material besi ukurannya tidak sesuai peruntukan bangunan fasilitas publik berlantai dua dari beberapa proyek yang dibangun,” ungkapnya saat memberikan keterangannya kepada awak media, Kamis (24/11/22).

Selain pembesiannya, PERAK juga menduga material lainnya bermasalah.

“Kami rampungkan dulu untuk dilakukan pelaporan resmi ke Polda atau Kejati Sulsel. Karena untuk tahun ini ada beberapa bangunan PONED PKM Secara keseluruhan yang dibangun dan diduga bermasalah,” bebernya.

Lanjut Burhan, timnya juga sudah meminta klarifikasi kepada PPK kegiatan proyek tersebut selaku Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur.

“Kami melihat tidak ada rasa tanggung jawab selaku PPK nya. Dan melimpahkan tanggung jawab ke konsultan perencana dan pengawasnya,” jelas Burhan.

Pihaknya segera berkoordinasi dengan APH terkait pelaporan tersebut.

Diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) sebanyak Rp18 miliar tahun 2022.

Kuncuran dana itu, untuk membangun fasilitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di 12 Puskemas di Kabupaten Luwu Timur.

Pembangunan PONED tersebut sebagai upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir.

Pembangunan PONED ini menggunakan DAK Rp18 miliar, dimana anggarannya masing-masing sekitar Rp1,5 miliar per Puskesmas.

Adapun ke 12 Puskesmas yang mendapatkan fasilitas Pembagunan PONED, diantaranya Puskesmas Bantilang, Puskemas Wawondula, Puskesmas Wasuponda.

Kemudian, Puskesmas Nuha, Puskesmas Wotu, Puskesmas Kalaena, Puskesmas Angkona, Puskesmas Burau, Puskesmas Lampia , Puskesmas Tomoni Timur, Puskesmas Mahalona dan Puskesmas Mangkutana.

Program tersebut tidak lain sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya Ibu dan bayi yang baru lahir.

(*)