Desa Rappoa Jadi Tempat Pengabdian Tim Dosen Dalam Pembuatan Reaktor Biogas

71

SULSELBERITA.COM. Bantaeng, 20 November 2022 Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat melakukan kegiatan pengabdian di Desa Rappoa kampung Toa dengan tema pembuatan reaktor biogas dengan sistem monitoring berbasis internet of things (IoT) dalam rangka mendukung IKM Bumdes peternakan sapi desa rappoa.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan nilai ekonomis dari limbah kotoran sapi. Selain itu untuk mengedukasi masyarakat dalam memaksimalkan potensi kotoran sapi. Setelah dilakukan wawancara dari salah satu anggota Pengabdian dan juga dosen di AK-Manufaktur Bantaeng, Hermin Hardyanti Utami, “kegiatan ini telah dilaksanakan dari bulan Agustus dan dengan membuat reaktor dan melakukan tahapan pendampingan ke masyarakat mengenai reaktor dan diakhiri bulan November yaitu tahap sosialisasi, induction dan maintenance dari reaktor ini”.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program dari kampus yang mendukung IKM di desa dan menjadi salah satu tupoksi dosen yaitu melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu untuk mendukung dan memanfaatkan potensi dari desa rappoa. Warga desa memiliki profesi sebagai peternak dan kadang kebingungan mengelola kotoran sapinya, sehingga kami sebagai tim pengabdi dosen berinisiatif membuat reaktor ini”, tambah Tami.
Mahlina Ekawati, Wakil Direktur AK Manufaktur Bantaeng, mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di desa Rappoa. Kegiatan ini juga merupakan bentuk penerapan dari Program TVET yang menerapkan industri 4.0 dalam pembelajaran vokasi.

Advertisement

“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan sampai ke tahap pendampingan karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami selaku warga desa”, kata Agus yang merupakan salah satu warga desa Rappoa yang menerima manfaat dari program Pengabdian ini.

, 20 November 2022 Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat melakukan kegiatan pengabdian di Desa Rappoa kampung Toa dengan tema pembuatan reaktor biogas dengan sistem monitoring berbasis internet of things (IoT) dalam rangka mendukung IKM Bumdes peternakan sapi desa rappoa.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan nilai ekonomis dari limbah kotoran sapi. Selain itu untuk mengedukasi masyarakat dalam memaksimalkan potensi kotoran sapi. Setelah dilakukan wawancara dari salah satu anggota Pengabdian dan juga dosen di AK-Manufaktur Bantaeng, Hermin Hardyanti Utami, “kegiatan ini telah dilaksanakan dari bulan Agustus dan dengan membuat reaktor dan melakukan tahapan pendampingan ke masyarakat mengenai reaktor dan diakhiri bulan November yaitu tahap sosialisasi, induction dan maintenance dari reaktor ini”.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program dari kampus yang mendukung IKM di desa dan menjadi salah satu tupoksi dosen yaitu melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu untuk mendukung dan memanfaatkan potensi dari desa rappoa. Warga desa memiliki profesi sebagai peternak dan kadang kebingungan mengelola kotoran sapinya, sehingga kami sebagai tim pengabdi dosen berinisiatif membuat reaktor ini”, tambah Tami.
Mahlina Ekawati, Wakil Direktur AK Manufaktur Bantaeng, mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di desa Rappoa. Kegiatan ini juga merupakan bentuk penerapan dari Program TVET yang menerapkan industri 4.0 dalam pembelajaran vokasi.

“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan sampai ke tahap pendampingan karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami selaku warga desa”, kata Agus yang merupakan salah satu warga desa Rappoa yang menerima manfaat dari program Pengabdian ini.