Guna Mendorong Kerja Bank Sampah, Kemenko Maritim Kami Sudah Menjadi Anggota Bank Sampah Sejak 2016

124

SULSELBERITA.COM – Masalah sampah di negeri ini tak luput dari perhatian seorang Luhut Binsar Panjaitan yang kini menjabat sebagai Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), beliau begitu peduli dengan sampah yang mana sampah kini menjadi masalah besar di negeri ini.

 

Advertisement

Akhir tahun 2016 tepatnya di hotel Pullman Jakarta saat membahas sampah laut dengan beberapa negara merupakan salah satu momentum penting baginya untuk mencari solusi penanganan sampah laut. Disaat rehat dalam acara tersebut beliau (Menko Marves) bertemu dan berbincang singkat terkait masalah sampah dengan salah satu peserta yang merupakan salah satu pemilik Bank Sampah Green bernama Husniati Amirullah. Dalam perbincangan singkat tersebut beliau “Pak Luhut” sangat tertarik dengan apa yang disampaikan oleh ibu Husniati Amirullah dan beliau tertarik untuk menjadi anggota bank sampah.

 

Saat didaftar menjadi anggota bank sampah dengan menggunakan nama Kemenko Maritim RI dan sekaligus menyetor dana sebagai tabungan sebesar 600 Dollar kepada ibu Husni dan berpesan, jangan diliat dari nilainya namun gunakan sebaiknya agar uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja bank sampah.

Bank sampah menurut LBP merupakan barisan terdepan dalam mengatasi masalah sampah yang ada saat ini, tinggal kita ( pemerintah ) mendukung aktivitas yang dilakukan oleh bank sampah tersebut. Kolaborasi antara bank sampah dan pemerintah selain bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan bisa menambah perekonomian bagi anggotanya, tegasnya.

Dilain sisi saat ditemui disalah satu Cafe di kota Makassar Husniati Amirullah mengatakan saya akan menyampaikan kepada Kemenko Marves untuk membuat bank sampah di tanah suci ( Makkah ) guna mengatasi masalah sampah yang ditimbulkan oleh jamaah haji dan umroh dari indonesia, kita tau sendiri Indonesian merupakan negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia dan juga merupakan negara terbanyak kuota hajinya.

 

Sebelum Indonesia dinilai oleh negara lain terkait masalah sampah yang ditimbulkan oleh jammah haji dan umroh, kita harus membuat bank sampah disana ( Makkah ).  Indonesia bisa menjadi contoh untuk negara lain sebagai negara pertama yang peduli akan sampah di tanah suci ( Makkah ) pasca musim haji dan umroh, ucapnya.

 

Husni juga mengingatkan bahwa Kemenko Marves sudah memberikan dana tabungan kedua sebesar 500 Dollar pada tanggal 9 Agustus 2022 guna mensuport kerja  bank sampah, tutup Husni. (*)