BIRO KONAWE, SULSELBERITA.COM Konawe – beredar statement oknum pihak management HRD PT VDNI. bahkan pernyataan tersebut beredar dibeberapa media online.?, “Kalau tidak nyaman bekerja silahkan berhenti saja bro”
Statement itupun menimbulkan polemik baik di kalangan karyawan maupun eks karyawan
Beberapa Kalangan Eks karyawan PT VDNI menilai sejak beredarnya statement Management HRD PT VDNI itu bahkan sampai Viral, sangat di sayangkan ,sebab selain statement nya yang kontroversial oknum pihak Management HRD PT VDNI itu juga diduga memotong gaji karyawan.
Karena itu, ketika sejumlah karyawan berusaha mengkonfirmasi terkait dengan upah tersebut, Alih- Alih karyawan tersebut malah mendapatkan jawaban yang tidak elok, ” KALAU TIDAK NYAMAN BEKERJA SILAHKAN BERHENTI SAJA BRO.!!,
Statement inilah awal mula kisruh yang di timbulkan, oleh oknum pihak Management HRD PT.VDN Hingga berujung simpati dari beberapa element Eks karyawan, Aktivis, Pemuda dan Masyarakat, atas statement tersebut itulah sehingga di anggap tidak pantas di lontarkan apa lagi jadi bahan konsumsi publick
Sehingga Statement itu membuat naik pitan kalangan beberapa Aktivis sulawesi tenggara , salah satu yang menyoroti pernyataan Oknum HRD PT VDNI ini , adalah Bupati DPD Lira Konawe ( Satriadin Spd ) menurut pemuda bergelar sarjana pendidikan ini, bahwa pernyataan itu tidak layak di lontarkan oleh pihak management HRD PT VDNI, sebab menurut satriadin, ini bukan soal nyaman dan tidak nyaman ini soal HAK dan kesejahteraan BRO..!!! kecam Bupati DPD Lira konawe ini.
masih yang sama, Akhir-akhir ini banyak karyawan virtu/oss yang mengeluhkan soal gaji mereka yang tidak layak atau tidak sesuai dengan perjanjian kerja, karena itu satriadin menduga bisa saja ada oknum pihak HRD PT VDNI yang bermain sehingga terjadi pemotongan gaji atau di sunat oleh pihak management HRD,ucapnya
Masih satriadin, statement salah satu management HRD PT VDNI itu merupakan paradigma yang keliru, lucunya ketika karyawan Memprotes Soal penggajian justru jawaban pihak management malah mengundang emosi , alih alih kata satriadin tentu jawaban seperti itu malah bisa menyakiti hati para Buruh, yang seharusnya buruh tersebut dijadikan subjek dari investasi bukan sebagai objek eksploitasi investor.
Tambah satriadin, stetement tersebut tentu menggambarkan kalau kita mau di ajarkan “MENGEMIS DI NEGERI SENDIRI”
atas kejadian tersebut sangat di sayangkan dirinya sebab kata dia, Alam kita ini di eksploitasi habis-habisan oleh investor China seharusnya minimal kita ikut menikmatinya dengan cara bekerja dan mendapat upah yang layak sesuai peraturan perundang-undangan
“Saya berharap pemerintah Daerah peka dengan kondisi buruh yang ada di virtu/oss saat ini.
Kemudian harapan satriadin agar pemerintah segera membentuk Dewan pengupahan, karena sudah ribuan keluarga kita yang menggantungkan hidupnya di perusahaan tersebut, tuturnya
“Jangan lagi hasil keringat buruh di makan dengan cara-cara yang tidak hormat” ucapnya
Bupati DPD Lira Konawe ini juga berharap kepada serikat buruh yang ada untuk segera memperjuangkan hak – hak karyawan yang di kebiri, dan mewarning keras oknum-oknum management virtu yang tidak pro terhadap karayawan, tandasnya
Hingga berita ini tayang, pihak Management HRD PT.VDNI, belum bisa dikonfirmasi, namun demikian pihak Media ini tetap memberikan hak jawab bagi pihak pihak terkait, sehingga Cover Both dalam pembuatan suatu berita tetap Balance
( HNR )



