SPBU.14.282.6123 Diduga Tidak Pernah Takut Sorotan Wartawan

654

SULSELBERITA.COM. PEKANBARU - Ijal maneger SPBU 14.282.6123.yang berada di jalan Srikandi delima kota Pekanbaru ini ,merasa kebal hukum.diduga berdasarkan dari laporan masyarakat melalui via ponsel nya menyampaikan bahwa SPBU tersebut sudah biasa dan tidak pernah takut lagi melakukan penimbunan BBM bersubsidi jenis solar kepada para mafia pelansir BBM bersubsidi tersebut.(11/06/2021)

Dengan jumlah sangat luar biasa, dalam kapasitas besar.setelah ada nya laporan masyarakat salah satu wartawan media online Pekanbaru melakukan dua kali pengintaian di SPBU tersebut ternyata memang benar-benar mengejutkan seorang wartawan online pekanbaru di kerumuni oleh para supir pelansir BBM bersubsidi jenis solar dengan memintak agar Wartawan Tersebut untuk tidak melakukan pencegatan kepada pengisian BBM bersubsidi jenis solar di SPBU dan di perjalanan mereka mengatakan kepada awak media, bahwa mereka akan menawarkan sejumlah uang bulanan kepada wartawan tersebut namu di tolak seorang wartawan karena di wartawan merasa itu, tidak sesuai dengan kerjanya sebagai profesi seorang jurnalis Karena mereka Ngotot Wartawan Tersebut takut terjadi apa-apa dengan dirinya pada saat itu.

Advertisement

"Karena sudah di kelilingi para supir penlansi BBM bersubsidi itu lalu Wartawan itu bilang kepada mereka kalau seperti itu terserah kalian yang jelas saya tidak bicara seperti itu dan saya tidak pernah meminta seperti itu ungkap seorang wartawan tersebut kepada para pelansir dan saya tidak mau bertanggung jawab atas segala apapun dengan kalian apabila ada masalah dengan Wartawan lain baikpun Kepolisian jelan wartawan kepada enam orang supir dari ke enam mobil diantara nya ada Isuzu panther dan kijang termasuk Innova tersebut depan SPBU.

Sedangkan maneger SPBU ingin bermaksud untuk menjebak Wartawan dengan modus meminta tolong kepada wartawan tersebut agar masalah tersebut jangan di perpanjang lagi.

Mereka juga meminta kepada nya agar masalah surat dari AKRINDO yang sudah masuk ke pihak mereka agar di bantu untuk midiasi yang di layangkan ketua DPD Akrindo Lanser Yunus tersebut.

Maneger SPBU meminta, agar Wartawan itu bisa bantu menyelesaikan persoalannya masalah SPBU yang sudah terpantau dua jelas alias ketangkap basah oleh wartawan.

"Dua kali berturut-turut pihak SPBU menjanjikan dengan mengatakan Mohon di bantu bagaimana caranya jelas nya untuk memancing dan kejebak agar wartawan itu mengucapkan hal dengan ucapan yang tidak sesuai dengan kerjanya wartawan dan pihak SPBU merekam percakapan wartawan tersebut.melalui anggota atau pengawas nya karena mereka memohon-mohon kepada wartawan , lalu mengatakan saya tidak terima masalah ini karena tadi oprator SPBU bapak sudah menghalangi tugas liputan saya jelas Wartawan itu.

Dan ini lah akibat dari itu Henpon ANDROID bermerek realme 5 saya mengakibatkan pecah kaca LCD henpon saya ini jelas wartawan tersebut.

Mereka tatap saja ngotot bantulah bang itu kata pihak SPBU dan di hadiri seorang pelansir dari Mafia BBM juga pada saat itu.

Wartawan itu ini sudah banyak sekali masalah nya yang pertamakali ini adalah penimbunan BBM bersubsidi jenis solar sudah pasti ada pidananya dan penghalang-halangan kerja liputan intivigasi seorang jurnalis sampai mengakibatkan henpon saya pecah jelas Wartawan.

Ijal ema Mendengar itu mereka memohon kepada wartawan agar untuk tetap meminta agar masalah tersebut, di selesai dengan alasan seperti itu kepada wartawan dan dari pihak pelan sir juga nya hubungan mereka dengan SPBU tetap berjalan dengan mulus,lalu ketika di pertanyakan wartawan siapa yang suruh kamu ke SPBU,jawa, pelangsir saya di suruh oleh RB, dari salah satu oknum anggota TNI, pelangsir juga mengatakan ini dia mereka RB ini tidak mau tanggung Jawab ketika sudah ada masalah seperti ini jelas supir mobil pelangsir mengendarai mobil kijang tersebut.

Pelansir BBM tersebut Lalu mereka mengatakan biar lah kami ganti berapa kami ganti henpon yang pecah itu kepada wartawan oh gak bisa bukan masalah henpon saya pecah saja tapi ini ada laporan dari masyarakat mereka merasa di rugikan jelas wartawan.Henpon saya memang harus kalian ganti tapi kasus tetap saya proses secara profesional karena masalah ini sudah sampai ke rekan-rekan yang lain bahkan sudah ada dua belas media yang tayang ungkap Wartawan itu.

Lalu mereka mengatakan bagaimana bang berapa kami bantulah tapi tolong selesai kan semuanya termasuk kepada masalah surat yang ini di kirim dari Akrindo DPD provinsi Riau Lanser Yunus jelas maneger SPBU nya,wartawan tetap menolak penawaran itu. 'mereka ternyata punya pikiran kotor dengan sengaja meminta kirim saja nomor rekening jelas nya dan percakapan antara mereka menjebak Wartawan itu mereka rekam Secara tidak profesional Tampa izin dan mereka adalah sekelompok orang yang diduga telah melakukan kesalah dengan cara merugikan masyarakat telah tertangkap basah oleh jurnalis melakukan aktivitas penimbunan BBM bersubsidi jenis solar di SPBU tersebut.Pembicaan tersebut di samping kantor SPBU itu.

Dengan harga penjualan BBM bersubsidi jenis solar kepada Mafia minya itu dari SPBU Rp 5,350 .( Lima ribu tiga ratus Lima puluh rupiah ), perliter nya itu menurut keterangan dari para pelansir BBM bersubsidi tersebut kepada awak media, Sedang kan Peraturan harga BBM solar subsidi itu hanya Rp, 5150 ( Lima ribu seratus Lima puluh rupiah) berati pihak SPBU mendapatkan keuntungan lebih sebesar dari harga yang sudah di tetap kan pihak oleh pertamina hanya Rp,5150 ( lima ribu seratus limapuluh rupiah) berati kalau mereka jual kepada mafia penibumbun BBM tersebut dengan harga di atas pihak SPBU mengambil keuntungan lebih Rp 200 (dua ratus rupiah) per liternya para pelansir mendapatkan minyak dalam satu hari ber bedah beda ada yang 1 ton per mobil ada yang 3 ton dan ada juga yang haya 2 ton jelas salah satu dari pelansir tersebut.ketika di pertanyakan, SPBU tersebut biasa oprator SPBU tersebut bisa meraup keuntungan luar dari standar harga subsidi mencapai ratusan ribu rupiah per hari nya semakin banyak penjual BBM bersubsidi jenis solar kepada Mafia semakin banyak keuntungan mereka. Kalau tiga ton berarti mereka sudah meraup keuntungan Rp 600.000.00 (enam ratus ribu rupiah)

Sebelumnya seorang wartawan di ajak jumpai oleh pihak SPBU dan di suruh oknum TNI inisial RB , dengan menelepon wartawan jumpai lah ijal maneger SPBU itu jelas oknum anggota tersebut kepada wartawan melalui via ponsel nya dan pesan whatsapp Wartawan sempat ingin membuat laporan resmi ke pihak Polsek Tampan kota Pekanbaru namun pihak Polsek mengatakan lapor aja ke polres kalau Maslah penghalangan kerja Wartawan itu.jelas salah satu anggota Polsek HR.