Ada Apa Dengan Proyek Pansimas Desa Tope Jawa ??

SULSELBERITA.COM. Takalar – Proyek PANSIMAS yang berada di Dusun Kajang Desa Topejawa Kecamatan Mangarabombang Kab.Takalar kini mulai menuai sorotan.

Proyek yang dikerjakan pada tahun 2019 ini memakai anggaran dari APBN dan sumber anggaran lainnya , dengan rincian sebagai berikut
Dana APBN Rp ;257,854,600
Dana APBDesa 10% Rp. 36,836,300
Dana in Cash 4% Rp. 14,737,500
Dana in kind 16 % Rp. 58,938,200
Dengan total anggaran Rp.368,363,200.

Bacaan Lainnya

Hari Pahlawan Nasional Tahun 2025

Hari Pahlawan Nasional Tahun 2025

Menurut ketua LSM Pemantik Rahman Swandi, proyek ini patut diduga ada terjadi mark up dan penyelewengan data adminiatrasi.

“Dimana kita tahu bahwa salah satu persyaratan proyek Pansimas yang akan masuk ke Desa adalah tersediannya dana pendampingan sebesar 10% dari APBDesa , namun dalam perjalanannya dan kenyataannya bahwa dana tersebut tidak tampak pada APBDesa topejawa tahun 2019 dan 2020” Ungkap Rahman Swandi. Kamis, (27/5/2021).

“Demikian juga dengan bangunan fisik pansimas tersebut yang diduga  dikerjakan  asal asalan dan belum tuntas, karena  adanya kebocoran pada bak penampungan dan tidak memiliki penutup atas,
estimasi pengguna air dari pansimas sebesar 700 kepala keluarga , tetapi karena bangunannya belum tuntas maka hanya dapat mengaliri puluhan kepala keluarga saja .padahal itu sudah menjadi ketentuan”.  Tutup Dg Guling sapaan Akrab Ketua LSM Pemantik Takalar ini.

Sorotan yang sama dilakukan oleh Ketua LSM Pemantik terhadap proyek pembangunan Drainase di Desa Tope Jawa yang dituding sebagai proyek Mubazzir, karena bukannya membawa manfaat bagi warga, justru membawa masalah, yang akhirnya disikapi oleh warga dengan cara menimbun kembali Drainase yang menghabiskan dana desa puluhan juta tersebut.

Sementara itu, Plt Kepala Desa Tope jawa yang terus di konfirmasi melalui Whatshap, sampai sekarang masih bungkam, padahal 2 hari sebelumnya dirinya menjawab dengan mengatakan besok saya akan cek lokasi dulu, namun sampai hari ini, yang bersangkutan belum memberikan klarifikasi untuk perimbangan informasi.

Pos terkait