Kram Otot dan Cara Mengatasinya

424

Penulis: Nurwalmi, S.ST.Ft, MM
(Fisioterapis RSUD dr. Anwar Makkatutu Bantaeng)

SULSELBERITA.COM. Bantaeng – Kram Gastrok atau bahasa lokalnya GULUKANG,
Ada yang pernah mengalami gulukang atau kram di betis? Hal itu tentu tidak mengenakan bukan? Kram otot, baik yang terjadi pada area kaki atau area lainnya, merupakan kontraksi atau menegangnya otot dengan kuat dan secara tiba-tiba. Kram bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit, dan umum terjadi pada kaki. Kram kaki di malam hari sering kali mengenai otot betis, dan biasanya terjadi ketika anda baru saja tertidur atau baru terbangun.

Kram otot sering terjadi setelah menjalani aktivitas harian yang padat atau berat. Tingkat keparahan kram otot berbeda-beda, bisa sekadar nyeri ringan hingga merasa sakit seperti tertusuk-tusuk. kram otot lebih sering menyerang otot-otot berikut ini:

1. Otot betis (gastrocnemius)
2. Otot paha bagian belakang (Hamstring)
3. Otot paha bagian depan (quadriceps)
Beberapa faktor penyebab kaki kram
1. Tekanan pada saraf tulang belakang
2. Penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke kaki
3. Kondisi kram sering terjadi pada ibu hamil terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan hal ini terjadi karena kekurangan kalium dan magnesium atau karena aliran darah ke kaki kurang lancer
4. Gaya hidup mager (malas bergerak), berdiri lama atau duduk lama
5. Kurang pemanasan sebelum berolah raga
6. Penyakit tertentu seperti tetanus, penyakit yang melibatkan organ hati, penyakit ginjal

Cara yang dapat dilakukan untuk menangani kram, antara lain adalah:

1. Hentikan aktivitas dan lemaskan otot dengan melakukan peregangan ringan, misalnya dengan menggerakkan kaki atau berjalan perlahan-lahan.
2. Memijat bagian otot yang menegang bisa membantu meredakan kram. Namun, jangan memijat kaki kram terlalu kencang karena dapat memengaruhi kelancaran aliran darah.
3. Kompres atau mandi dengan air panas bisa membantu mangatasi kram. Namun, cara ini tidak dianjurkan bagi penderita diabetes atau cedera saraf tulang belakang. Selain itu, mengombinasikan kompres hangat dengan kompres dingin juga dapat membantu meringankan kaki kram.
4. Minum air putih atau minuman yang mengandung elektrolit, untuk mengisi cairan tubuh. Cara ini mungkin membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, namun bisa mencegah terjadinya kram lebih lanjut.
5. Konsumsi makanan kaya magnesium seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, bila Anda sering mengalami kram kaki yang tidak terkait dengan kondisi kesehatan lainnya. Bila perlu, Anda bisa mengonsumsi suplemen magnesium. Namun untuk ibu hamil, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter apabila ingin mengonsumsi suplemen ini.

Jika keluhan kaki kram sering muncul tanpa diketahui pasti penyebabnya, sebaiknya dikonsultasikan ke fisioterapi yang ada di wilayah terdekat. Walau dapat sembuh dengan sendirinya, penanganan diperlukan pada kasus berikut ini:

1. Kram otot yang menyebabkan nyeri hebat, tidak kunjung mereda dengan langkah yang dilakukan sendiri
2. Otot terlihat merah, bengkak dan teraba hangat
3. Terjadi kelemahan otot setelahnya
4. Sangat sering dialami.