Gelar Kongres, Serikat Buruh FNPBI Siap Bangun Partai Alternative

385

SULSELBERITA.COM. Jakarta, – Puluhan buruh dari berbagai provinsi yang tergabung dalam Serikat buruh FNPBI (Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia) menggelar kongres ke VI di Pacet Mojokerto, 20-21 februari 2021.

Dengan mengusung tema “Membangun Partai Politik sebagai alat Perjuangan Kaum Buruh untuk Memperkuat Industrialisasi Nasional dan Kesejahteraan,” FNPBI menghasilkan beberapa keputusan keputusan strategis menyangkut aspek politik organisasi kedepan. Salah satunya, FNPBI memutuskan untuk terlibat aktif dalam pembangunan PRIMA (Partai rakyat adil makmur), sebuah partai politik yang didirikan oleh kalangan aktivis gerakan rakyat.

Advertisement

Lukman Hakim, ketua umum FNPBI yang baru terpilih mengatakan bahwa Gerakan buruh pasca reformasi hingga kini masih cenderung stagnan dan belum bermuara dalam persatuan membangun alat politik yang riil. Walau tiap aksi buruh mampu memobilisasi ratusan ribu orang, namun cenderung hanya berisi tuntutan normatif ekonomis. Sehingga tak mampu mempengaruhi-mencegah regulasi yang di tuntut. “Kesimpulan bahwa problem pokok perburuhan di Indonesia adalah liberalisasi dan neoliberal tidak dibarengi dengan tindakan konkrit menolak regulasi dan kebijakan liberalisasi.

Dijelaskannya, serikat buruh justru sering terpecah dalam menyikapi regulasi, misalnya soal SJSN, UU 13/2003, BPJS dan sebagainya. Saat ini, dinegeri ini telah terjadi kesenjangan sosial ekonomi yang semakin lebar. 45 persen lebih aset dan kekayaan di kuasai kaum 1 persen org saja. Ekonomi-politik dikendalikan oligarki,” ujarnya.

Menurut lukman, di kalangan serikat pekerja sebenarnya sudah ada kesadaran untuk membangun partai politik yang tentunya memperjuangkan kepentingan kaum pekerja, namun hingga kini memang belum terlaksana secara konkret. Pada akhirnya, unsur unsur serikat buruh memilih untuk bergabung dengan partai politik yang sudah ada dan bertarung di arena pemilu. “Kita jumpai di beberapa daerah ada kawan kawan aktifis buruh yang berhasil duduk di parlemen. Namun Sebagian dari mereka yang berhasil tetap saja tidak mampu menjadi corong atau alat perjuangan buruh. Mereka cenderung terkoptasi oleh kepentingan partainya, partai yang notabene merupakan kepanjangan dari oligarki yang membuat UU yg selama ini ditentang buruh. “

“Ya wajar. Ibarat kata, mereka kan Cuma numpang di partai politik yang ada, sehingga mereka tidak mampu untuk berbuat banyak ketika diparlemen, kalah sama kepentingan partainya. Makanya kita FNPBI, memutuskan terlibat aktif dalam pembangunan partai Prima. Karena PRIMA dalah partai persatuan multisektoral yang mengusung platform kesejahteraan, kemandirian, gotong-royong berdasar kan Pancasila dan UUD 45.” Tambahnya.

Sementara itu, sekjend terpilih FNPBI Supriyadi Prasetyo menambahkan bahwa meski FNPBI nanti akan terlibat aktif dalam pembangunan Partai PRIMA, namun FNPBI tidak akan meninggalkan tugas tugasnya sebagai serikat buruh, yakni advokasi, aksi dan pendidikan yang beroperasi di pabrik pabrik, dan kawasan kawaasan industri di seluruh tanah air.

“Kami tidak akan meninggalkan tugas kami sebagai serikat buruh, yakni melakukan advokasi, melakukan pelatihan pelatihan kepada anggota kami, juga melakukan pendidikan politik bagi buruh, “ tambahnya. (AF/WS)