Serah Terima Memori Jabatan Bupati Maros

13

SULSELBERITA.COM. MAROS – Serah terima jabatan yang berlangsung di ruang pola lantai dua Kantor Bupati Maros, Keluarahan Pettuadae, Kecamatan Turikale.

Bupati Maros Hatta Rahman, M.M beserta Wakilnya Andi Harmil Mattotorang menyampaikan bentuk aspirasinya kepada seluruh tamu undangan jajaran Forkopimda, Staf Ruang lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Maros beserta instansi-intansi lainnya.

Advertisement

Bupati Maros yang menjabat selama dua periode tersebut membeberkan bahwa selama ia menjabat ada banyak sekali peningkatan sumber daya yang terjadi, dikarenakan ia bersama wakilnya bekerja semaksimal mungkin dalam membangun tujuan Maros lebih baik.

“Berkat kerja yang tak henti-hentinya, sehingga apa yang menjadi cita-cita dan mimpi bisa terwujudkan secara seksama. Mimpi ini diperuntukkan untuk melihat Maros lebih sejahtera,” kata Bupati Maros periode 2010-2020 saat dimimbar panggung.

“Saya merasa selama menjabat seperti bermimpi karena banyak harapan disitu yang saya tanam, bersama wakil saya selama dua periode Andi Harmil Mattotorang mengejar mimpi hingga terwujud. Dan Alhamdulillah berkat upaya yang dilakukan sehingga Maros telah menorehkan ratusan penghargaan, bahkan penghargaan dengan tingkat tertinggi di tingkat nasional,” tambah Hatta Rahman M.M. (18/02/2021)

Tak hanya itu, Hatta Rahman juga sempat menceritakan pengalamannya pada tahun 2018, dimana ia sempat memiliki tekad yang bertujuan mengundurkan diri dari jabatannya.

Namun ia menyampaikan langsung tentang rencana kemundurannya kepada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

“Saat itu saya datang ke pak Gubernur, dengan tujuan ingin memberitahu rencana saya, karena saat itu saya merasa sudah tidak ada lagi prestasi yang bisa kita raih,” ungkap Hatta Rahman, M.M.

“Namun tindakan yang ingin saya ambil dibantah oleh pak Gubernur, ia katakan kepada saya untuk terus menemaninya selama masih menjabat sebagai Gubernur,” lanjutnya.

Ia juga membeberkan tentang saat ia bersama wakilnya baru pertama kali menjabat, Kabupaten Maros seperti daerah yang mati suri.

“Memang berat di periode kami karena harus dikerjakan dengan bersamaan. Karena saat awal masa jabatan saya, Maros posisinya mati suri,” bebernya.

“Kalau pemimpinnya hanya tahu beres, besar kemungkinan Maros akan seperti yang dulu-dulu. Perubahan di Maros angka kemiskinan semakin menurun dari sebelas persen hingga delapan persen, menurut survey dinas sosial,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa ini menjadi modal utama untuk Maros agar lebih baik.

“Apa yang kami kerja dan lanjutkan harus jauh lebih berkomitmen dan terus berusaha untuk cek and ricek,” tambahnya.

“Semuanya berjalan secara otomatis. Kita tunggu sampai enam bulan kedepan, kalau masih seperti ini, berarti bupatinya baik. Dulu demo dimana-mana tapi sekarang tidak lagi, saat itu menandakan kalau maros sempat goyang, Alhamdulillah sekarang sudah tidak lagi, itu tandanya Maros sudah membaik,” tuturnya.

“Yakin Bupati keren jauh lebih baik dari saya, dan saya berharap agar Maros jauh lebih baik dan sejahtera ditangan bupati keren,” tutupnya.

Diakhir Acara Bupati Maros periode 2010-2020 memberi kenang-kenangan berupa cincin, bingkai dan membagikan buku memory 10 tahun Maros untuk seluruh tamu yang hadir.

Syahid