Sudah Setahun Gajinya Tak Juga Dibayarkan Developer, Kepala Tukang BTN Khalifah Recidence Naik Pitam

568

SULSELBERITA.COM, Konda ( Konawe Selatan-Provinsi Sulawesi Tenggara. - Marah adalah bentuk emosi wajar dan bisa dialami siapapun.

Termasuk yang di alami salah satu Kepala Tukang BTN Khalifah Recidence ( Didis ) ia mengungkapkan bentuk kekecewaanya lantaran lambatnya pembayaran retensi dari pihak pemilik perusahaan ( Developer )

Dirinya mengakui bahwa sejak 07/2019 lalu. pekerjaan yang di kerjakan sebanyak 6 kopel belum di bayarkan, gegara itulah dirinya sempat naik pitam lantaran sudah jalan setahun belum juga di bayarkan, karena menurutnya apa yang telah di sepakati dari pihak pengelola BTN Khalifah Recidence denganya dalam kontrak, dimana setelah masa tiga bulan pekerjaan telah usai maka retensi tersebut akan di bayarkan, namun ironisnya berapa kali ia mengajukan permohonan pembayaran dirinya lagi lagi tidak juga ada respon dari pihak pemilik pengelola /perusahaan Developer ( PT. Bunga Sri Rejeki Lestari )

Sehingga dirinya geram dan sempat naik pitam, kemudian mengundang teman teman Insan Pers beserta lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) agar kiranya bisa dimediasi terkait haknya itu, atas kehadiran Pers serta LSM barulah ada titik temu penyelasaian, sehingga dirinya ( Didis )merasa legah dengan kehadiran awak medi serta LSM. Rabu 14/10/2020

Meskipun sempat ada adu argumen antara pak didis dengan salah satu pengawas, di mana pak didis menuntut haknya agar kiranya bisa di selesaikan segera, namun adu argumen itu tidak berlangsung lama dimana pihak securiti telah melerai keduanya.

Adu argumen tersebut, berakhir dengan kesepakatan di mana pak didis harus menunjukan beberapa titik perpipaan yang di maksud yang sudah tertimbun dan tersumbat akibat timbunan yang belakangan di adakan setelah bangunan yang dikerjakannya selesai, namun di karenakan waktu telah menjemput malam ( sore ) maka titik perpipaan yang di maksud hanya bisa di tunjukan oleh, Didis hanya sebanyak 5 titik saja, sehingga kesepakatan berikutnya sisa retenci yang di bayarkan ke pak didis hanya sebanyak 5 titik saja, sementara satu titiknya setelah pak Didis berhasil menunjukan jaringan pembuangan perpipaan yang sudah tertimbun tersebut.

Selain retensinya dari 6 kopel bangunan huhian BTN, yang di kerjakanya .Didis juga meminta kepada pihak pengelola agar membayar sisa sisa yang lainya yang menjadi haknya. seperti ;

1) Jaringan kap Rp. 5.000.000

2) pintu sebanyak 70 Rp. 3.500

3) Kap sebanyak 41 Rp. 4. 715

4) Plafon sebanyak 31 Rp. 3.100.000

Namun dirinya di janji kepada perwakilan pihak pemilik perusahaan ( Developer ) setelah dua hari nanti, beber '"Didis kepada awak media ini.

Sementara itu pihak pengelola BTN Khalifah recidence memberikan tanggapan/ klarifikasi, bahwa lambatnya penyerahan retensi tersebut di akibatkan adanya pipa yang tersumbat, sehingga retenci tersebut belum bisa keluar karena pekerjaan tersebut belum di anggap 100 %, Olehnya itu retensi tersebut belum bisa di cairkan jika masalah perpipaan belum kelar, tutur salah satu staf Marketing PT.Bunga Sri Rejeki Lestari

Masih lanjut dikatakan bahwa pihak developer atau pihak pengelola,bahwa adanya keterlambtan retensi itu, bukan karena sengaja tapi mengantisipasi agar tukang yang bekerja tidak lari meninggalkan tanggung jawab .karena masi ada masa pemeliharaan, katanya

Masih kembali Didis, karena sempat naik pitam, (didis -kepala tukang ), sempat membeberkan bahwa ada beberapa kejanggalan pada pembangunan BTN Khalifah Recidence,

Didis mengungkapkan, bahwa beberapa kejanggalan telah terjadi pada penggunaan material dimana menurut ia ada ketidak sesuaian antara kontrak dengan penggunaan material, bebernya.

Saat di tanya di mana saja itu, dirinya masih merahasiakan, " nantilah yaa kalau hak hak saya tidak di penuhi oleh pihak pengelola atau perusahaan insa allah saya akan panggil teman teman media agar kiranya di publicks saja" kata ia sembari ijin menutup wawancara sore itu.

Hingga berita ini di turunkan pihak awak media ini belum terkonfirmasi dengan pemilik perusahaan PT. BUNGA SRI REJEKI LESTARI, namun demikian tim media ini akan mengkonfirmasi pemilik perusahaan sehingga dalam setiap pemberitaan tetap mengedepankan cover both sides.

Bersambung....

|| Laporan Perwakilan Sulawesi Tenggara

( H E N D R A ).