Wasekjend PB HMI Apresiasi Penanganan Unras Polres Baubau

134

SULSELBERITA.COM. Kendari - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Muhamad Ikram Pelesa memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap Kepolisian Resort Kota Baubau atas Penanganan Unjuk Rasa ratusan Mahasiswa Kota Baubau dalam memperingati 1 Tahun Meninggalnya Almarhum Randi dan Yusuf.

Dalam rilisnya (1/10), Ikram menuturkan bahwa Ada video berdurasi 3.08 Menit yang tengah beredar dimedia sosial, mengenai metode Kapolres baubau, AKBP Rio Tangkari, SH.,S.IK dalam mengurai massa aksi demonstran yang mendapatkan banyak pujian dari kalangan aktivis, dimana dilakukan dengan cara humanis dengan bersahabat

"Mungkin saya hanya salah satu orang yang berkesempatan memberikan apresiasi atas kerja cerdas sang Kapolres Kota Baubau dalam menangani aksi demonstrasi rabu kemarin, ini Sangat Berbeda dengan penangan demonstrasi di Mapolda Sulawesi Tenggara. Dimana massa aksi dibubarkan dengan heli kopter, ditembaki gas air mata dan disemprot dengan Water Canon, tapi dibaubau, Kapolresnya malah bagikan bunga, inikan menyejukkan", ucapnya

Tak hanya itu Ikram memuji Kinerja Polres baubau yang memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya, tak sampai disitu sang kapolres pun terlihat membagikan sejumlah masker dan bunga kepada mahasiswa.

"Kita hampir jarang menemukan perwira Polri yang empati kepada masa aksi seperti beliau, Yang usai penyampaian aspirasi ia mengajak ratusan mahasiswa tersebut untuk lesehan duduk bersama dihalaman mapolres dan mendengarkan sejumlah tuntutan para demonstran", Katanya

Mahasiswa Pascasarjana CSR Universitas Trisakti ini berharap agar cara dan pola penanganan aksi yang dilakukan oleh Kapolres Baubau dapat diadopsi oleh para pimpinan instansi polri disemua tingakatan struktural sehingga tidak ada lagi bentrok antara mahasiswa dan pihak pengamanan yang sampai mengakibatkan korban luka hingga nyawa.

"Semoga kedepannya cara dan pola penanganan aksi yang dilakukan oleh Kapolres Baubau dapat diadopsi oleh para pimpinan instansi polri disemua tingakatan struktural sehingga tidak ada lagi bentrok antara mahasiswa dan pihak pengamanan yang sampai mengakibatkan korban luka hingga nyawa", Tutupnya

|| Laporan Perwakilan Sulawesi Tenggara

( HNR ANDRI )