Dampingi Petani KAMIJO Bangun Konsep Pertanian Berkelanjutan, targetkan Satu Juta Ha Seluruh Indonesia

33

SULSELBERITA.COM. Jakarta – Melalui Sambungan telepon dengan Bapak Khoiri Kepala Bidang Tanaman dan Pangan Kabupaten Banyuwangi yang di dampingi PPL Desa Sumberbaru, Bapak Munib, dengan tetap menggunakan standard Protokol Kesehatan, Direktur Ekskutif Kamijo Center Pusat Kajian Kebijakan Publik Dan Pengabdian Masyarakat Lembaga Kader Militan Jokowi (KAMIJO), dan juga Ketua Umum Jaringan Wirausaha Indonesia, Qusyairi Sumbermanggis di Jakarta, 25/09/2020 menyampaikan, rasa terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan arahan Kepada Kader Militan Jokowi Kabupaten Banyuwangi yang telah di terima audensi yang kedua kali.

Dalam audensi tersebut Kader Militan Kabupaten Banyuwangi di pimpin langsung oleh Syukron Faqih Affifie, SE Ketua Kamijo Banyuwangi, Suyudi Anwar, Sekretaris, Imam Tajali, Bendahara, Guritno S, Pak Anis Ketua dan Sekretaris Bidang pertanian dan peternakan, Sukadi, Ketua DPC Kamijo Siliragung, Pak Guritno : “Saya atas nama Pengurus Kamijo Banyuwangi menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi atas dipercayakannya kepada Kamijo Banyuwangi dalam menjalankan dan mengawal Program Bantuan APBN 2020 Benih jagung dan pupuk organik untuk masyarakat Kec. Siliragung dan sekitarnya. Kamijo Banyuwangi siap bersinergi dalam pendampingan para petani agar bantuan tersebut bisa dinikmati petani di masa pandemic Covid 19

Dalam sambungan telepon yang juga di saksikan jajaran Pengurus Kamijo Kabupaten Banyuwangi Bapak Khoiri menyampaikan bahwa Program Bantuan untuk petani berupa pupuk dan bibit jagung sebanyak 1500ha bahkan bisa 1800ha, yang inya Allah dua atau 3 minggu kedepan akan di distribusikan kepada petani melalui Kamijo Banyuwangi.

Bapak Khoiri Mengarahkan agar Kamijo bersinergi dengan Kelompok Tani atau LMDH Lembaga Masyarakat Desa dan Hutan yang ada, agar bantuan tersebut bisa di nikmati para petani sesuai Program Nawacita Presiden Jokowi dalam Ketahanan Pangan Nasional dan untuk membangkitkan semangat pembangunan pertanian dimasa pandemi covid-19

Sejalan dengan hal tersebut Qusyairi sumbermanggis menambahkan “Kamijo Center” Pusat Kajian Kebijakan Publik Dan Pengabdian Masyarakat Lembaga Kader Militan Jokowi (KAMIJO), Bersama DPP Jaringan wirausaha Indonesia, membangun konsep pertanian berkelanjutan secara nasional di targetkan mencapai satu juta Ha, konsep pertanian berkelanjutan adalah Sinergi Kamijo Center, DPP Jaringan Wirausaha Indonesia bersama petani di daerah-daerah seluruh Indonesia, setiap satu hektar lahan pertanian, petani mengelola 5 ekor kambing atau satu sapi, dan setiap 5 hektar dengan satu sumur bor, untuk lahan tadah hujan atau lahan yang tidak mendapatkan pengairan, produk pertanian akan di sesuaikan dengan kondisi lahan pertanian, bisa jagung, padi, bawang putih, bawang merah, kedelai dan lain-lain. Khusus Pengelolaan Ternak dengan system bagi hasil antara petani dengan 70% petani, Pengurus Kelompok Tani 6 Persen, Pengurus Tingkat Kecamatan 6 Persen, Kabupaten 6 Persen, Tingkat Propinsi 5 Persen dan Tingkat Pusat 4 persen sisanya 3 Persen plus pokok akan di kembalikan kepada pemerintah atau BUMN secara bertahap sebagai investor, syukur-syukur bantuan tersebut berupa hibah yang terus di gulirkan pada petani lain. Dana akan di kelola oleh recapital wirausaha Indonesia, jasa keuangan dan investasi di bawah naungan Jaringan Wirausaha Indonesia yang berbadan hokum koperasi. Dan telah disiapkan aplikasi khusus wirausahaindonesia.com dan pengerjaanya sudah 75 persen.

Dengan konsep tersebut Kamijo Center dan DPP Jaringan Wiarausaha Indonesia akan berkoordinasi dan memohon dukungan kepada pemerintah lintas kementrian terutama kementrian pertanian, Kementrian Daerah Tertinggal, Kementrian Koperasi dan UMKM, kementrian BUMN, Kementrian perdagangan, Kementrian Pertahanan dan Polri, selanjutnya konsep tersebut akan di laporkan kepada Presiden, : “Setiap tahun petani selalu teriak pupuk dan bibit langka padahal pemerintah telah mengalokasikan subsidi pertanian rakyat, bahkan berupa bantuan hibah pupuk, bibit dan alat pertanian, saya heran kenapa petani masih mengeluhkan bibit dan pupuk untuk pertanian rakyat langka ketika di butuhkan”.

“Maka Saya harap Lembaga Bantuan Hukum Kader Militan Jokowi dan Jaringan media Indonesia, Seluruh Indonesia melakukan koordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan di daerah, untuk melakukan investigasi, kenapa petani masih mengeluhkan pupuk dan bibit langka apakah bantuan tersebut tidak sampai ke petani, saya telah mendapat laporan bahwa petani di daerah sebagian tidak mendapatkan bantuan itu, petani tetap harus membeli pupuk atau bibit di toko pertanian tertentu yang seharusnya bantuan tersebut gratis untuk petani, ujar Qusyairi Sumbermanggis, pungkasnya. (tim/red)