SULSELBERITA.COM. Makassar - Ketua Umum LSP3M Gempar Indonesia Sulawesi akan menyerahkan beberapa alat bukti Pengalihan tanah milik masyarakat yang dibeli Oleh PT.Arfah Sanusi dengan menggunakan dana APBD Pemda Jeneponto sebanyak 5 milyar, dimana alat bukti tersebut dari pemilik tanah ke H.Sanusi dan dari Sanusi ke Pemda Jeneponto tahun 2002-2003.
Ketua Umum LSP3M Gempar Indonesia Sulawesi Amiruddin SH.Kr.Tinggi menjelaskan bahwa alat bukti yang ada dimiliki adalah bukti bahwa H.Sanusi dan masyarakat yang ada terdaftar namanya dalam Penetapan Pengesahan Konsignasi Pengadilan Sungguminasa tidak berhak sama sekali yang pernah menjual tanahnya tahun 2002-2003 ke PT Arafah Sanusi, termasuk H.Sanusi karena sudah pernah diserahkan H.Sanusi ke Pemda Jeneponto berdasarkan berita acara penyerahan H.Sanusi ke Pemda Jeneponto tahun 2003, Tapi kenapa pihak BPN Gowa masih mendaftar nama nama termasuk nama H.Sanusi sebagai penerima ganti rugi tanah yang Pompengan daftar dalam Permohonan Penetapan Pengesahan Konsignasi, adalah permainan Busuk dan cara cara praktek Koruptor.
Dan dijelaskan lagi oleh Kr.Tinggi, pihak Pompengan tahu dan BPN Gowa bahwa tanah Pemda Jeneponto ada dengan luas 118,88 Ha,dan sangat mengetahui bahwa ada tanah milik H.Haruna Rasid dan tanah H.Basa dan Hj.Basse tetapi tetap dikaburkan oleh tim Pengadaan Tanah Bendungan Kareloe adalah cara cara atau Permainan kotor Koruptor.
Dan ditambahkan lagi bahwa ada dana sebesar kurang lebih 7 miliar untuk Pembayaran tanaman yang ada diatas tanah yang dibebaskan tetapi tidak ada satu batang pun dibayangkan oleh pihak Pompengan.
Amiruddin SH.Kr.Tinggi menjelaskan lagi sambil memberikan senyum kepada awak media dan berkata" Bagaimana pun hebatnya iblis membuat tipu daya, Allah lebih hebat membuat tipu daya"
Menurutnya pelaku Koruptor dana pembebasan tanah untuk pembangunan Bendungan Kareloe sangat rapi dan terstruktur dan massif bahkan yang duga pelaku Korupsinya pura pura tidak tahu sementara di semua media dan Facebook ada, tapi yang diduga pelaku Korupsi tidak ada yang sanggah, artinya seakan akan tidak terlibat pada hal menurutnya Amiruddin SH.Kr.Tinggi kalau tidak benar apa yang sy terangkan di media silakan keberatan katanya sambil tersenyum.
Imbuhnya lagi,alat bukti yang sudah diserahkan oleh penyidik Minggu lalu dan alat bukti yang akan diserahkan besok menyeret koruptor pelaku Pembebasan lahan Bendungan Kareloe kalau betul betul penegak hukum mau memberantas kasus Korupsi di Sulawesi Selatan utamanya Kasus Bendungan Kareloe ini yang menghabiskan anggaran sebesar 1,2 triliun.