Deh Tawwa, Vonis Pasien Covid Di Rumah Sakit Siloam Makassar, Diduga Banyak Keganjalan

2464

SULSELBERITA.COM. Makassar, -- Membuka Tabir Kematian Salah satu Dosen Senior Geografi Di Fakultas UNM Makassar, M.Nur Zakaria Leo M.Si, Ditemukan banyak Keganjalan yang sangat tidak berdasar.

Berawal"Saat awak media berkunjung Kekediaman Rumah duka, Almarhum Drs. M.Nur Zakaria Leo Msi. Pasalnya kedatangan Awak media ingin melakukan Peliputan, "terkait, Dewan penasehat AWPI Sulsel ini terponis Covid -19 dari Rs Siloam yang telah dikebumikan di Pekuburan Macanda kabupaten gowa provinsi Sulsel Dini hari jumat 19 juni 2020.

Tidak menunggu lama, ada beberapa Awak media Langsung Menemui salah satu Anak Tertua Almarhum yang bernama "Dirga Zakaria Leo" tujuan agar bisa mendapatkan info terkait kematian ayah, sang tokoh budayawan tersebut.

Kedatangan Awak media tersebut disambut baik oleh keluarga Almarhum dan pihak warga tetangga, Dirga (red) "saat disambangi awak media mengatakan, saya ikhlas kematian sang ayah, "tetapi kami selaku keluarga Anak almarhum tetap mempertanyakan keabsahan dokumen/berkas, kalau ayah kami divonis Vovid -19 Oleh RSUD Siloam.

Berdasarkan berkas yang kami terima dari RSUD Siloam, "prihal Vonis Covid Ayah kami sangat kurang meyakinkan dan banyak keganjilan.

Menurut "dirga" sewaktu dia bertanya kepada salah satu dokter RS Siloam makassar (Maaf Nama Kami tidak Publiks) prihal kenapa Ayah saya langsung divonis Covid , Dokter tersebut hanya menjawab dengan bahasa santai,

"KALAU PASIEN KAMI LIHAT MASIH BISA BERTAHAN HIDUP/ ITU YANG DIPRIORITASKAN. Meniru dari bahasa si dokter.
kata seperti itu, tidak selayaknya di ucapkan dari mulut seorang dokter, tentunya ini sudah sangat bertentangan dengan Kode Etik Kedokteran yang tidak bisa dianggap main terkait nyawa pasien.ungkapapnya kepada media. Jumat (19/6/2020) pagi tadi.

Ayah saya Almarhum (Red) dirawat karena prnafasan terganggu dan susah makan, Menurutnya kalau ayah saya makan selalu muntah, kenapa rumah sakit langsung Vonis Status PDP.

Lanjut dirga menuturkan, Dokter Berasumsi Ada gejala menjurus Ke COVID-19 ungkapnya.

Sementara keluarga Almarhum Dirga (Red) mengatakan, kami keluarga, sama sekali tidak permasalahkan Soal Status Positif atau Negatif, yang kami permasalahkan, hanya prihal berkas, menyatakan almarhum Positif, "Kenapa Berkas Tersebut lama baru dikeluarkan" Tutur Keluarga Almarhum.

Lanjut dirga menambahkan, "saya selaku yang mewakili keluarga Almarhum, tidak puas atas hasil TES Swab dikarenakan RS Siloam Yang Mengeluarkan Dan Bukan dari (Balai) Cetusnya.

Menurutnya dari Awal kami sudah minta hasil foto (TORAKSNYA) Namun Pihak Rumah sakit mengatakan, "Nanti Belum dicari"

Setelah almarhum Meninggal Pihak keluarga Almarhum meminta Lagi hasil REKAM MEDIS tersebut, Namum Pihak RS Siloam Tetap Ulur waktu, mengatakan nanti kami cari. "tutur dokternya

Tambahan ALMARHUM DISWAB TANGGAL 15/ HASILNYA BARU DIKASI SETELAH ALAMARHUM WAFAT.

Vonis Covid terhadap ayah kami, itu kami ketahui dari sepihak saja, tanpa melalui kiriman data berkas dari Balai Kesehatan yang sah, tentunya kami Selaku keluarga Anak almarhum pertanyakan, "prihal"...! kenapa ayah Kami di Vonis Positif Covid-19 hanya Melalui keterangan RSUD Siloam , seharusnya data itu "saat terkirim dari pusat dan di terima RS Siloam Melalui Balai Kesehatan dan bukan Dari RS Siloam, juga Tulisan Vonis Positif Covid 19 tersebut, ternyata hanya ditulis melalui sebuah pulpen dilembaran surat keterangan kesehatan dari RS Siloam.

Sesuai Standart Protokoler Kesehatan Covid-19, Tetap Almarhum Dimakamkan di pemakaman Macanda kabupaten gowa, sulsel dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.(*)