Kapolres Pelabuhan Makassar: KampungTa Artinya Kawasan yang Tanggap dan Aman dari Covid

265

SULSELBERITA.COM. Makassar, - Kota Makassar bersiap dalam menghadapi New Normal sejumlah instansi tengah mempersiapkan even berskala nasional ini, tidak terkecuali Polres Pelabuhan Makassar, juga mulai gencar dalam menggelar sosialisasi terkait hal ini, Rabu, (10/06/2020).

Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Muhammad Kadarislam Kasim. SH.,Sik.,M.Si, mengungkapkan, sementara ini kami melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat pasca PSBB transisi ke new normal.

Yang dimana kegiatan ini, memberikan himbauan kepada masyarakat, supaya kegiatan new normal ini berjalan dengan baik. Kalau di Kapolda SulSel membentuk Balla Ewako, maka Polresta Pelabuhan Makassar ada Kampung Ta', ujarnya.

Jadi program Kampung Ta' artinya kawasan yang tanggap dan aman dari Virus Corona, yang dimana di dalamnya terdapat edukasi dan keinginan masyarakat untuk menjaga wilayahnya dari covid-19.

Selain itu, di program Kampung Ta' berlaku juga protokol kesehatan, yang dimana masyarakatnya sudah memakai masker, orang yang berkunjung ke tempat tersebut harus melalui check point, yaitu diperiksa dan ditanya mau kemana, suhu tubuhnya di test menggunakan thermo gun, harus cuci tangan.

"Setiap orang yang masuk di Kampung Ta' tetap harus menjalankan social distancing dan physical distancing .Setiap rumah yang akan dijadikan percontohan, terdapat tanda 'X' yang diartikan sebagai social distancing dan physical distancing, agar orang yang berkunjung terbiasa dengan hal tersebut", ucap Kapolres Pelabuhan Makassar ini.

Ia juga mengatakan, hingga saat ini obat dari virus corona ini belum di temukan vaksinnya, olehnya itu masyarakat di harapkan patuh dan disiplin terhadap himbauan pemerintah, yaitu menggunakan masker, cuci tangan, dan menghindari kerumunan orang banyak dengan cara jaga jarak.

Hal ini yang terus kami massifkan melalui Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Lurah untuk terus memberikan himbauan-himbauan, termasuk juga kami terus melakukan edukasi-edukasi terhadap masyarakat terkait informasi-informasi covid yang sifatnya simpang siur alias hoax.

Contohnya kemarin, adanya penolakan dari beberapa masyarakat menyangkut rapid test, lalu adanya pengambilan paksa Jenazah, disebabkan karena ketidaktahuan dan informasi hoax yang mereka terima tentang bagaimana penanganan covid-19 ini, tambahnya.

"Untuk itu, saya menghimbau, bahwa mari kita percayakan masalah covid ini kepada pemerintah yang notabene mereka bekerja untuk masyarakat", tegas AKBP Muhammad Kadarislam.

Jangan sampai mereka salah dengar, bahwasanya pemerintah kita memanfaatkan masyarakat, mendengar issu dokter menerima uang banyak dari musibah pandemi covid-19 dan di jadikan lahan bisnis, itu semua tidak benar.

"Mana ada pemerintah yang mau bersepakat untuk hancurkan masyarakatnya, bahkan dari kalangan pemerintahan, polisi dan tenaga-tenaga medis ada yang meninggal karena covid-19, jadi kalau mereka berpikir bahwa ini adalah konspirasi, ini sangat salah dan perlu diluruskan", kilahnya.

Pandemi covid ini terjadi di seluruh dunia, tidak mungkin mereka bersekongkol untuk membuat virus tersebut. Saya sangat berharap agar covid-19 ini cepat berakhir, mata rantai penyebarannya bisa kita putus. Vaksin untuk covid-19 saat ini adalah disiplin terhadap himbauan pemerintah, sambil menunggu vaksin yang sesungguhnya, tutup AKBP Muhammad Kadarislam Kasim.(**)