Perempuan Tubuh Dan Perlawanan

853

SULSELBERITA.COM - Perempuan makhluk sempurna yang tuhan ciptakan dengan segala keindahan yang ia miliki menjadi kan perempuan memiliki peran penting dalam kehidupan serta rahim yang mampu menciptakan intelektual peradaban bukan menjadikanya sebagai budak pemuas birahi.

Ketika kita berbicara soal perempuan selalu menuai pro dan kontra tak sedikit yang mengatakan bahwa perempuan memang sangat sensitif untuk di perbincangkan.

Advertisement

Tak heran hal ini disebab kan perempuan memiliki keindahan yang selalu ingin di nikmati. Terutama bentuk tubuh perempuan yang menarik justru menjadi momok menakutkan sebab menjadi incaran mata kaum adam. Perempuan memang target hasrat, bagai mana pakaian serta tingkah laku yang baik masih saja akan menjadi korban tindak kejahatan seksual. Hal ini dibuktikan dengan setiap tahun nya kasus kekerasan seksual menjadi tranding topik.

Menjadi Perempuan memang
Sulit , Terlalu banyak batasan menyebabkan banyak perempuan jalan di tempat. berperan menjadi wanita karir masih di permasalahkan, apa lagi korban pelecehan justru semakin di kucilkan dari masyarakat hal ini di picu Oleh Budaya patriarki masih menjadi pelaku utama mungkin saja perempuan bungkam atas tindak kriminalisasi atas dirinya sebab budaya tersebut. Sangat di sayang kan perempuan ketika dilecehkan baik secara fisik mau pun non fisik Tetap saja masih ada yang bungkam.

Saya merasa hal seperti ini mesti di tindak lanjuti bukan melindungi pelaku atas perbuatannya sebab bisa saja perempuan-perempuan di luar sana akan menjadi korban selanjutnya, Seperti yang terjadi pada mahasiswa yang di lecehkan oleh seniornya sendiri dengan alasan ingin mendidik namun menempuh cara yang anarkis dan menjadikan korban semakin terpuruk.

Alasan tersebut terdengar klise menjadikan kasus ini tak ada nilai bagai pelaku sedangkan korban merasa dirugikan namun sayang justru diam tak melawan akibat malu beserta lingkungan yang tak mendukung.

Sebagai perempuan mestinya melawan tindak kriminalisasi atas diri kita sendiri , saling menguatkan dan menceritakan apa yang kita alami di ruang publik dengan begitu kita akan menjadi penolong bagi perempuan-perempuan lain yang ada di luar sana.

Penulis : Winny Marissa
(Mahasiswa IAIM Sinjai)

*Tulisan tanggung jawab penuh penulis*