SULSELBERITA.COM. MAJENNE - Ditengah pandemi covid 19 yang nasih mewabah, baik pelajar maupun masih melanjutkan proses belajar Online. Namun juga banyak kalangan mahasiswa yang menganggap bahwa sistem belajar online kurang efektif. Pasalnya, tidak semua mampu mengakses hal tersebut. Mengingat banyak mahasiswa yang tinggal di kampung yang tidak dapat mengakses jaringan. Bukan hanya itu mahasiswa yang memiliki ekonomi rendah tentunya tidak dapat terus terusan membeli kuota internet yang dapat digunakan untuk kuliah online.
Baru baru ini terdengar kabar bahkan beredar sebuah video tentang rektor UNM yang mengatakan mahasiswa UNM diberikan bantuan kuota 30gb perbulan, baik yang tinggal di Makassar sendiri maupun di kampung. Namun ternyata banyak tuaian kritik dari mahasiswa UNM sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad Fadli Sapri, Mahasiswa UNM fakultas ilmu pendidikan jurusan pendidikan luar sekolah yang juga aktif di salah satu organisasi ekstra kampus, "Itu yang menjadi persoalan, karena data yang masuk di kampus kami hanya beberapa orang, itupun tidak mencapai setengah dari jurusan kami sendiri, maka kami dari para mahasiswa ingin menyuarakan, bagaimana sebenarnya Pak Rektor berani mengeluarkan redaksi kata di media bahwa kuota internet 30gb akan disubsidi kan setiap bulannya, tapi kenapa hanya perkataan saja faktanya banyak mahasiswa tidak mendapatkan paket kuota tersebut" ujar Fadli.Sabtu (09/05/20)
Fadli yang juga tidak mendapatkan dan tidak merasakan manfaat paket kuota 30gb, berharap agar Rektor memberikan kepada seluruh mahasiswa UNM tanpa terkecuali, karena hal tersebut juga termasuk fasilitas kampus yang tertera dalam uang tunggal mahasiswa.
(Sumber : Mutma Vallejo )