Nenek 61 Tahun di Gowa Tak Tersentuh Bantuan, IJuK: Pendataan Warga Pra Sejahtera Diduga Tidak Merata

801

SULSELBERITA.COM. Gowa, --- Namanya Nenek Maryama Daeng (Dg) Ngagi (61) warga Pattiro Kelurahan Borongloe Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa, Sulsel ini hidup selama puluhan tahun di gubuk reok seorang diri.

Mirisnya, diakui bahwa sering ada pendataan administrasi kependudukan, namun hingga saat ini belum ada hasil yang nyata baginya, untuk kebutuhan sehari-haripun hanya bergantung dari orang lain dan tetangga yang merasa empati dengan nenek usia 61 tahun itu.

Saat di temui oleh media ini, Nenek Maryama Dg. Ngagi mengaku tidak pernah tersentuh bantuan sedikit pun, walau pernah didata sebagai Masyarakat Prasejahtera dan Miskin,

"Puluhan tahunma tinggal disini tidak pernahka dapat bantuan, pernahji di ambil foto Copy Kartu Keluargaku sama Foto Copy KTP-ku tapi sampai sekarang belum adapi bantuan kudapat", kata Dg. Ngagi saat di konfirmasi.

Institut Jurnalis Kemanusiaan (IJuK) sangat menyayangkan kondisi ini, IJuK menilai jika pendataan warga miskin di Gowa tidak merata, dan ini sudah bertahun tahun seperti ini, ungkap Sya'ban Ketua Umum Institut Jurnalis untuk Kemanusiaan.

"Banyak sekali data kita dapati di lapangan warga miskin bahkan sangat miskin hingga terlantar masih ditemukan dalam Gowa. Program sosial pemberdayaan masyarakat juga tidak tepat sasaran, ditambah lagi administrasi kependudukan juga tidak up to date, warga miskin yang terdata di DTKS, datanya tidak update, ini yang kami sayangkan" Pungkasnya.

Maryama Dg. Ngagi berharap kepada Pemerintah agar bantuan yang disalurkannya dalam himbaun dirumah ajah demi memutus mata rantai virus corona (Covid-19) dan di berlakukannya PSBB di Kabuoaten Gowa pada hari ini, 4 Mei 2020 dapat juga tersalurkan kepadanya.

"Saya berharap kepada pemerintah, agar bantuan yang disalurkan di Gowa bisa disalurkan juga ke saya, apalagi akan di berlakukan PSBB", pinta Dg. Ngagi.

Laporan : Tim Investigasi
Editor : Ilham