Kinerja Kurang Memuaskan, Kader Muda Golkar Minta Dua Menteri dan Satu Wamen asal Golkar Dievaluasi

293

SULSELBERITA.COM. Jakarta - Menyikapi hasil survei Alvara Research Center dan Indo Barometer terkait tidak masuknya 3 Menteri/Wakil Menteri dari Partai Golkar sebagai menteri berkinerja memuaskan. M. Rafik Perkasa Alamsyah politisi muda Partai Golkar yang juga Ketua Umum Aliansi Masyarakat Nawacita (Al Maun) ini meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengevaluasi dan kalau perlu mengusulkan resuffle kabinet.

"Perwakilan Menteri dari Partai Golkar di Kabinet Indonesia Maju Jokowi - KH Ma'ruf Amin adalah wajah Golkar. Kalau Menteri/Wakil Menteri berkinerja buruk, maka nama Golkar juga ikut buruk," kritik pria yang disapa Rafik ini saat dihubungi, Kamis (19/02/2020).

Advertisement

Menurut kader muda Partai Golkar ini, Pemerintahan Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin sudah berjalan kurang lebih 100 hari lebih. Dalam kurun waktu tersebut, kinerja jajaran menteri yang memuaskan dan masuk peringkat 10 besar tidak satupun dari Partai Golkar berkinerja baik. Termasuk Airlangga Hartarto Ketua Umum DPP Partai Golkar yang menjadi Menteri Kordinator (Menko) Perekonomian dan Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Wisnutama

"Untuk Zainudin Amali Menteri Olahraga, Agus Gumiwang Kartasasmita Menterj Perindustrian dan Jerry Sambuaga Wamen Menteri Perdagangan harus dievaluasi kinerjanya," tegas Rafik yang juga juga Wakil Ketua DPP AMPG

Selanjutnya kata Rafik, sementara untuk Airlangga Hartarto Menko Perekonomian walau tak dapat nilai memuaskan, akan kinerja Menteri di bawahnya berjalan memuasakan. Sebut saja Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

"Kinerja Sri Mulyani, Erick Thohir, Wisnutama dan Teten Masduki cukup memuaskan karena sentuhkan dan kordinasi dari Airlangga Hartarto. Otomatis kinerja Airlangga Hartarto ikut mendorong dan mendokrak kinerja Menteri ekonomi yang memuaskan tersebut," tukas Rafik yang juga Wakil Ketua Umum DPP KNPI.

Kata Rafik dirinya sangat sedih, karena Menteri dari Partai Golkar tidak masuk berprestasi. Walaupun kalau dilihat dari analisa organisasi Al Maun organ relawan Partai Golkar, Menko Perekonomian layak sebagai salah satu Menko yang berprestasi dengan gebrakan-nya.

"Al Maun meminta kepada Ketua Umum Partai Golkar untuk mengevaluasi Menteri dari Golkar. Karena itu juga perlu dipertegas, apabila dalam 3 bulan kedepan ini tidak ada perubahan kinerja lebih baik. Sudah sepantasnya Menteri/Wakil Menteri dari kader Partai Golkar diganti," pinta Rafik.

Menurutnya, Al Maun sebagai satu-satunya Ormas Pendukung Jokowi-Amin dengan nafas Nawacita, akan terus mengontrol program dan kinerja Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Amin. Terutama kata Rafik sebagai tugas dan komitmen menjaga amanah masyarakat pendukung Jokowi-Amin pada Pilpres 2019 lalu.

"Kami Al Maun akan terus kritis dan konstruktif pada Kabinet Indonesia Maju. Semua visi-misi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin harus dikawal dan diperjuangkan agar terwujud dan dirasakan masyarkat Indonesia," pungkasnya.

Penilaian lembaga survei Alvara Research Center

Penilaian menggunakan skala 1 (sangat tidak puas sekali) sampai 6 (sangat puas sekali). Hasilnya diperoleh Top 10 Menteri yang menonjol dengan persepsi kinerja yang memuaskan publik, yaitu:

Menteri BUMN Erick Thohir (4,02)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (3,95)

Menteri Keuangan Sri Mulyani (3,94)

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (3,91)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (3,88)

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (3,88)

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (3,86)

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro (3,85)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (3,85)

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (3,84).

CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, menteri-menteri dari kalangan profesional lebih mendapat apresiasi dari publik. "Ini terbukti dengan hampir semua 10 menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi berasal dari kalangan profesional," papar Hasanuddin Ali melalui keterangan tertulis, Kamis (13/2/2020) kemarin.

Dia menilai bahwa kebijakan bersih-bersih BUMN yang banyak didukung publik mendapat apresiasi tinggi dengan menempatkan Erick Thohir sebagai menteri yang mendapat kepuasan tertinggi.

"Kemudian diikuti oleh Nadiem Makarim melalui penghapusan Ujian Nasional. Sementara Sri Mulyani mendapat apresiasi publik dengan kemampuannya menjaga keuangan RI, hingga masuk ke dalam 3 besar menteri dengan kepuasan publik tertinggi," jelas Hasanuddin.

Survei ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan Alvara pada akhir Januari hingga awal Februari dengan 1.000 responden dan margin error 3,16 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun data diperoleh melalui wawancara tatap muka yang dilakukan dengan multistage random sampling di 13 provinsi Indonesia. (red)

Penulis: Syafrudin Budiman SIP