SULSELBEEITA.COM. Sinjai - Sepeda motor jenis trail memang memilki desain sedikit berbeda. Bodinya terlihat ramping tapi kokoh dengan ground clearance tinggi.
Mengingat sepeda motor ditujukan untuk medan terjal, mesinnya memiliki torsi besar mesin top speednya rendah. Bannya pun disesuaikan, jenis ban pacul agar daya cengkeramnya kuat.
Sepeda motor trail juga dipakai untuk Jelajah Alam. Ada lintasan khusus untuk yang disiapkan oleh panitia Biasanya di perbukitan atau medan berlumpur dengan belokan tajam dan gundukan tanah sehingga membuat sang rider harus jumping.
Yang mengaku memiliki hobi berolahraga dengan motor trail kesayangan, ada baiknya paling utama adalah haruslah mendapatkan dukungan Yang sepenuhnya dari sang Orang Tua,Seperti Crosser Cilik Asal Sinjai Andi Miftahul Khair Amin anak bungsu dari pasanagan Muh Amin Kasim dan Nurwati Akib.
Banyak orang mengira kalau motor trail adalah olahraga yang pantas dilakukan oleh orang dewasa. Selain ekstrim dan memacu adrenalin, olahraga yang satu ini memang diperlukan keahlian khusus.
Seperti Orang Tua A.Minftahul Khair Amin tidak menyangka kalau anak bungsunya pun ikut dengan jejak hobby Kedua Kakaknya Andi Syariful Maarif Amin dan Andi Miftahul Rezky Amin,Kata Muh Amin Kasim
Selain memberikan dukungan kepada sang buah hati untuk menyalurkan Hobbynya Tak lupa ia juga menyiapkan helm full face, sepatu boat, dan perlengkapan safety ride lainnya.seperti pagi ini sebelum sang buah hati berangkat menjajal Alam Patimpeng Kab.Bone Ia terlebih dahulu mengecek dan memastikan bahwa anakya telah menggunakan pelindung lutut, siku dan serta sepatu ngetrail dan benar benar telah safety.Sabtu (1/2/2020)Pagi.
Selain safety ride kerap juga sang ayah melakukan check uppersiapan pada mesin. Mesin menjadi perhatian serius agar aktivitas di lintasan trek anaknya tidak ditemukan kendala.
“Motor harus benar-benar dalam kondisi fit agar lancar tak ada kendala yang disiapkan dari ujung kepala hingga kaki juga harus safety,” kata Muh Amin Kasim
“Sebelumnya Kedua Orang Tua dan Kedua Saudara saya sudah mendukung sekali untuk ikut adventure ini walau awalnya masih ragu, karna dengan perjalanan yang ekstrim tapi dengan dukungan dan keyakinan sampai saat ini ketagihan ingin adventure lagi. Kalau ditanya Suka duka nya itu ada, kalau sukanya bertemu dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama, kalau duka itu untuk pertama kali nya saya tidak di dampingi oleh Salah satu Kakak Saya tapi itu suatu tantangan yanh harus saya lalui pada track yang memacu adrenaline yang lumayan curam, apalagi kalau masuk hutan terpisah dari crew ditengah hutan, apalagi sang Kakak lagi Absen memdampingi untuk itu saya harus juga menggunakan felling untuk berjalan apakah saya mampu mencapai atau melewati medannya,” Jelas Miftahul Khair