AP2 Sultra Kecam Pembacokan Mahasiswa oleh 2 Preman yang Diduga Suruhan Pengusaha Tambang di Konawe Utara

268

SULSELBERITA.COM. Kendari - Dewan Pembina Lembaga Aliansi Pemuda Dan Pelajar Sulawesi Tenggara (Lembaga AP2 Sultra),
La Ode hasanuddin kansi Mengecam keras kasus pembacokan terhadap Muhammad Iksan (23 yang merupakan salah satu Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang dilakukan oleh oknum preman yang tak di kenal. dan kuat dugaan oknum Preman ini adalah Suruhan dari perusahaan tambang yang didemo sebelumnya.

Menurut La Ode Hasanuddin kansi bahwa kasus Pembacokan yang dilakukan oleh oknum yang tidak di kenal terhadap aktivis Sulawesi Tenggara, kami dari teman-teman dalam gerakan maupun beraktivis tentu kami sangat mengecam atas tindakan-tindakan Oknum tersebut karena tentu ini akan mencedarai regenerasi selanjutnya, karena jika terjadi sebuah kritik terhadap korprosai atau pemerintah jika di dihantui ancaman dengan menghilangkan nyawa seseorang, maka sudah barang tentu regenerasi para kritik itu akan mulai hilang suatu saat nanti dengan kejadian-kejadian seperti ini.

“Maka atas insiden ini kami selaku dari kalangan aktivis Kepemudaan Juga sangat menyangkan insiden ini, maka kami minta kepada pihak penegak hukum khususnya polda Sultra untuk segera mengusut tuntas terhadap kasus yang terjadi kemarin siang pasca melakukan Aksi demonstrasi di sekertariat DPRD Provinsi Sultra.

dengan tujuan demonstrasi terhadap PT.MLP dan PT.Askon yang bergerak didunia pertambangan tidak seharusnya memelihara preman. oleh karena pihak kepolisian harus mengusut tuntas kasus ini.

kasus ini memang bukan yang pertama kali terjadi tetapi memang banyak hal sebelum-sebelumnya dan itu tidak boleh dibiarkan.

Ia Pun menjelaskan bahwa dugaan kami preman tersebut utusan tambang karena sikorban pembacokan ini usai melakukan aksi demonstrasi di Sekertariat DPRD Provinsi Sultra guna meminta rapat dengar pendapat terkait dugaan masalah yang ada di PT.MLP dan PT Askon yang bergerak di dunia pertambangan bekerja di wilayah kabupaten Konawe Utara (Konut) dimana mereka (Korban) setiba di kampus di ikuti oleh 2 orang yang berpakaian preman yaitu pelaku pembacokan itu tiba-tiba turun dari motor kemudian membacok si korban dan pelaku juga mengejar lainnya para korban.

Dalam waktu dekat ini kami dari lembaga AP2 sultra akan melakukan aksi besar besaran khususnya di kantor dinas ESDM yang kami duga pula bahwa instansi tersebut kuat juga memelihara preman.

Tidak ada alasan. Pemprov. Harus segera cabut izin dua perusahaan tambang itu dari wilayah sultra. Jika tidak., maka akan semakin banyak terjadi pertumpahan darah dan korban berjatuhan.

( Hendra SH )