SULSELBERITA.COM. Selayar - Upaya percepatan pembangunan akses jalan tani disuarakan masyarakat Dusun Pa’batteang, Desa Lalang Bata, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel menjelang tahapan pembahasan dan penyusunan RAPBD perubahan TA. 2020.
Masyarakat Pa’batteang meminta perhatian serius instansi tekhnis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk dapat segera mengalokasikan pos anggaran pembangunan akses jalan tani berkonstruksi rabat beton di sejumlah titik lokasi jalan tani yang sebelumnya telah dirintis dan melalui tahapan pengerasan.
Harapan serupa dititipkan warga masyarakat kepada segenap unsur pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, terkhusus yang berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Buki-Bontomate’ne.
Warga berharap, akses jalan tani ruas sungai Li’boia dapat segera ditingkatkan statusnya dari perintisan dan pengerasan menjadi jalan rabat beton. Selain akses jalan tani ruas Li’boia, warga masyarakat juga berharap perhatian serius dari jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk dapat segera menfasilitasi pengalokasian anggaran pembangunan akses jalan tani lingkar Buhung Tujuh, Ere Botto, dan akses jalan tani, ruas Pa’batteang-Gassa yang mencapai ukuran panjang dua kilometer.
Hal ini diutarakan Fadly Syarif, S.I.KOM, dalam kapasitasnya sebagai seorang pemerhati kehidupan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pernyataan tersebut dilontarkannya, usai mengunjungi dan menyaksikan secara langsung, kondisi akses jalan tani di empat titik lokasi di Dusun Pa’batteang.
Selain diharapkan mampu untuk memberikan kemudahan bagi petani dalam mengakses, mengangkut, dan memasarkan produk hasil pertanian milik petani.
“Kebijakan ini juga diharapkan dapat memimalisir kemungkinan tersesatnya petani, saat akan menuju ke kebun yang dikelilingi oleh rerimbunan rumput dan tanaman liar”.
Persoalan akses jalan tani di Dusun Pa’batteang merupakan sebuah hal yang bersifat urgent dan harus segera dituntaskan untuk menekan potensi kecelakaan tunggal, terutama di musim penghujan.
Ungkapan ini didasarkan pada pertimbangan kondisi fisik infrastruktur jalan tani yang licin dan sangat sulit untuk diakses, terutama di musim hujan. Selain tidak bisa diakses dengan menggunakan kendaraan sepeda motor, akses jalan tani di Dusun Pa’batteang juga terkadang, mengharuskan petani berjalan kaki tanpa sendal.
Ironisnya, petani harus melalui jalan berbatu yang dikelilingi oleh rumput berduri dan beresiko melukai bagian kaki warga masyarakat, saat akan menuju ke kebun.
Terkait akan hal tersebut, Fadly berharap agar pemerintah kabupaten segera mengambil sikap melalui pengalokasian anggaran pembangunan akses jalan tani pada ke empat ruas jalan dimaksud, tandasnya, hari Senin, (31/12) siang.
Selain pemerintah kabupaten, Pemprov Sulsel bersama anggota DPRD Dapil IV yang meliputi Kabupaten Selayar, Bantaeng, dan Jeneponto pun ikut diminta untuk memberikan atensi terhadap upaya percepatan pembangunan akses jalan tani tersebut.
Menindak lanjuti aspirasi peningkatan jalan tani Dusun Pa’batteang, Sekretariis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Selayar, Agus Salim, SP yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, hari Senin, (31/12) siang menandaskan “melihat dan mempertimbangkan usianya, jalan tani dimaksud, sudah bersyarat untuk ditingkatkan statusnya dari pemadatan menjadi jalan rabat beton”.
Oleh karenanya, ia meminta kerjasama kepala dusun dan pemerintah desa untuk membuat usulan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui mekanisme persuratan resmi dengan melampirkan tanda tangan masyarakat.
Hal ini kata dia, diharapkan bisa menjadi dasar pengalokasian platfom pengusulan anggaran pada moment penyusunan dan pembahasan anggaran perubahan tahun 2020. Untuk mengantisipasi, tidak terakomodirnya aspirasi tersebut, ia meminta bantuan kerjasama masyarakat, kepala dusun, bpd, dan jajaran pemerintah desa untuk tetap mengusul aspirasi peningkatan jalan tani dimaksud, melalui forum musyawarah rencana pembangunan desa (musdes) untuk ditindaklanjuti pada tahapan penyusunan dan pembahasan pos RAPBD Pokok TA. 2021 mendatang.
Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan Sekdin Pertanian dan Ketahanan Pangan atas penyampaian aspirasi ini, kepada pihak Distan KP, selaku instansi tekhnis terkait, yang berkewenangan dan bertanggung jawab untuk menjawab persoalan masyarakat, di sektor pertanian.
(fadly syarif)