SULSELBERITA.COM. Bulukumba-Bupati Bulukumba A.M Sukri Sappewali mengeluarkan perbup Nomor 41 tahun 2019 terkait program beasiswa prestasi untuk mahasiswa bulukumba yang sedang melaksanakan kuliah di PTN maupun PTS seluruh Indonesia dengan jenjang S1 dengan syarat utama memiliki IPK 3,80.
Mahasiswa yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan beasiswa prestasi tersebut sebesar 3 Juta rupiah perorang setiap tahunnya.
Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan, Akhmad Januaris mengaku jumlah beasiswa yang di keluarkan memang terbilang kecil karena keterbatasan anggaran. Dalam sosialisasi peraturan bupati Selasa 15/10/2019 di Ruang Pola Kantor Bupati.
Beasiswa prestasi yang di keluarkan dalam perbup menjadikan IPK 3,80 sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti seleksi sepertinya kurang tepat, pasalnya IPK 3,80 tidaklah mudah di dapatkan oleh mahasiswa saat ini.
Bobot nilai sebesar tersebut hanya mampu di dapatkan oleh mereka yang fokus di kelas-kelas perkuliahan lalu kembali kedalam ruang kamar kos tanpa mengikuti kegiatan ekstra kampus untuk mengasah bakat mahasiswa itu sendiri.
Padahal, mengikuti kegiatan ekstra kampus sangat menunjang Mahasiswa untuk mengasah skillnya.
Terkhusus di beberapa fakultas di PTS maupun PTN. IPK 3,80 Selain sangat memberatkan, hal ini juga tentunya tidak mampu mengcover seluruh mahasiswa yang kurang mampu. Padahal, banyak Mahasiswa kurang mampu yang berasal dari bulukumba namun IPKnya tidak mencapai syarat yang di tentukan.
Sehingga Mahasiswa asal dari kab. bulukumba Rafika Rosa indar yang saat ini mengenyam pendidikan di salahsatu kampus ternama dikota makassar yakni, Universitas Islam Negeri berharap agar beberapa persyaratan untuk mendapatkan beasiswa kembali di pertimbangkan dengan beberapa persyaratan yang kurang efektif dimata mahasiswa/mahasiswi.
Hal ini juga di nilai hanya bentuk pencitraan bapak Bupati Bulukumba di akhir jabatannya. Pasalnya IPK dengan bobot sebesar itu hanya mampu di dapatkan oleh beberapa orang, sehingga untuk mendapatkan beasiswa tersebut hanyalah segelintir orang yang berada dekat di tatanan pemerintahan saja.