Krisis Air, Priyadi Kunjungi Lapas Maros

338

SULSELBERITA.COM. Maros - Setelah sebulan lebih mengalami kekurangan air bersih sebagai salahsatu kebutuhan dasar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas iI A Maros, menarik rasa empati dan simpati Priyadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam kunjungan kerjanya pada Jumat (18/10/2019) pagi Priyadi didampingi Samaluddin Bogra dan beberapa staf Kanwil Kemenkumham Sulsel disambut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Maros Indra Setiabudi Mokoagow beserta seluruh Kasubsi dalam lingkungan Lapas Maros.

Pada kunjungan tersebut Priyadi langsung mengunjungi Wisma Nur, yang merupakan Wisma Khusus Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) karena Lapas Maros juga merupakan Lembaga Pembinaan Anak Sementara (LPAS).

Advertisement

Ketika berdialog dengan anak, Priyadi memberikan semangat kepada para Andikpas. Priyadi ingin memastikan agar hak anak tentang pendidikan dapat terpenuhi "Silahkan koordinasi dengan Pemkab dan jika ada kendala agar dilaporkan segera" pinta Alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) Angkatan XIX ini. "Saya minta anak-anakku semua untuk tetap sabar mengikuti proses, giat dalam belajar dan beraktivitas termasuk dalam menjaga kesehatan meskipun sekarang sedang krisis air termasuk di Lapas Maros" katanya sembari bercanda dalam berdialog sesekali mengusap kepala Andikpas.

Sebelum meninggalkan Wisma Nur Pria berdarah Jawa Timur ini dihibur dengan yel-yel ala Pramuka Lapas Maros. Bersamaan dengan kunjungan Kakanwil, tangki pengangkut Air Bersih yang rutin melayani dari PDAM Maros melakukan penyaluran air kepada WBP, secara spontan Priyadi melakukan pengisian langsung ke wadah-wadah pengisian air milik WBP.

Ada ratusan ember yang berjejer yang diisi langsung oleh Kakanwil dengan sabar dan tetap senyum ini. Tindakan spontan Priyadi disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh WBP yang ikut antri mengisi air. "Ini baru Kakanwil turut merasakan apa yang kami alami" tutur Haris salah satu WBP yang ikut antri.

Priyadi menyatakan prihatin atas kemarau panjang ini "Lapas Maros yang begitu asri dengan pepohonan dan tanamannya menjadi berkurang keindahannya karena kemarau ini" sembari mengingatkan bahwa "Ini juga karunia dari Allah SWT sehingga apapun keadaannya kita syukuri kehendakNya, semoga hujan segera turun dan pepohonan kembali menghijau" tuturnya di sela-sela acara Pengarahan dan Pembekalan bagi Petugas Pemasyarakatan Lapas Kelas II A Maros.

Organisasi sebagai Kesatuan Keluarga
Pada kunjungan ini, Priyadi memberikan pengarahan dn pembekalan kepada petugas Pemasyarakatan Lapas Kelas II A Maros. Ia mengibaratkan bahwa organisasi atau instansi ini sebagai satu kesatuan keluarga. “Sebagai insan Pengayoman kita adalah keluarga, kita harus saling mengisi dan saling membantu serta membangun harmonisasi dalam menjalankan tugas” tuturnya serius.

Ia pun menekankan perlunya menguatkan kompetensi, skill dan etika. “Pekuat kompetensi kalian kuasai dan tingkatkan skill serta tetap menjaga sopan santun karena kita membina manusia yang akan kembali ke masyarakat” pungkasnya.

Terima buku “Biarkan Saja Metronom Itu”

Di sela-sela kunjungannya, Kakanwil yang juga punya minat dan perhatian di bidang literasi ini menerima Buku kumpulan hasil Sayembara Penulisan Puisi, Cerpen dan Essai antar Warga Binaan Pemasyarakatan se Indonesia yang berjudul “Biarkan Saja Metronom Itu”. Didampingi Kalapas beserta seluruh Pimpinan Lapas Kelas II A Maros, Salahuddin Alam Dettiro selaku Inisiatior Pustaka Jeruji Indonesia menyerahkan Buku tersebut. “Ini merupakan kumpulan tulisan para pemenang Sayembara antar WBP se-Indonesia, berkenan Bapak Kakanwil dapat menerimanya” tutur pria yang akrab disapa Alam ini.

Rasa gembira dan suka cita terpancar di wajah Priyadi yang senantiasa memberi perhatian terhadap karya-karya positif yang dikelola oleh WBP. “Saya menyambut baik dan berterima kasih atas terbitnya buku ini” tuturnya. “Gerakan literasi ini perlu ditumbuhkembangkan sebagai bagian dari gerakan pembinaan yang lebih luas” ungkapnya. Priyadi pun mengungkapkan betapa pentingnya menulis sebagai bagian dari saksi sejarah. “Kegiatan kepenulisan seperti ini senantiasa akan menjadi dokumentasi penting perjalanan sejarah termasuk karya-karya fiksi yang mengguncang dunia” Pungkasnya.

Sementara itu, Kalapas Kelas II A Maros di sela-sela kunjungan Kakanwil Kumham Sulsel mengemukakan bahwa seluruh arahan dan petunjuk Kakanwil senantiasa akan diejawantahkan. “Semua arahan, saran, masukan dan petunjuk beliau dalam mengelola dan mengembangkan pembinaan di Lapas senantiasa akan kami jalankan” kata Indra singkat.