BPR Gerbang Masa Depan (GMD) Galesong Bertahun Tahun Merugi, Kini Sudah Bisa Meraup Untung

1134

SULSELBERITA.COM. Takalar - Salah satu Perusahaan Daerah (Perusda) Milik Pemkab Takalar adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gerbang Masa Depan (GMD) Galesong, dimana perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan ini, bertahun tahun menderita kerugian dan hanya menjadi beban daerah.

Kerugian terparah diderita di akhir tahun 2017 yang lalu, dimana BPR  GMD Galesong ini menderita kerugian hingga mencapai  Rp1.5 miliar.(Satu Miliar Lima Ratus Juta Rupiah).

Advertisement

Namun kini setelah BPR GMD dinahkodai oleh Ahmad Idrus, tak butuh waktu setahun BPR mampu menekan kerugian hingga di bawah angka setengah miliar di akhir 2018. Dan kiini BPR GMD Galesong telah masuk kategori perusahaan sehat.

Dengan sistem pengelolaan yang lebih profesional yang kini dijalankan, diprediksi keuntungan perusahaan akan mendekati angka setengah miliar di akhir tahun 2019 ini, dimana tahun tahun sebelumnya selalu mengalami kerugian.

Kepada awak media, Ahmad Idrus yang merupakan Direktur Utama BPR GMD Galesong, menjelaskan.

"Posisi neraca rugi tinggal Rp400 juta. Jika perusahaan ini meraup keuntungan minimal Rp400 juta di akhir tahun ini, maka di 2020 setiap keuntungan perusahaan sudah tercatat sebagai deviden yang akan disetor sebagai pendapatan daerah" Ungkapnya. Senin, (16/9/2019).

Lanjut diungkapkan Ahmad Idrus, "Target untuk 2020 sudah bisa memasukkan deviden ke PAD, Insya Allah kita berusaha maksimal untuk mewujudkan itu, intinya progresnya sangat baik,” Ungkap  Idrus.lagi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pun telah memberikan penilaian sebagai bank sehat. Penilaian OJK dan LPS berdasarkan profil rasio kesehatan perbankan

.“BPR GMD saat ini sudah sehat baik dari kaca mata OJK, LPS ataupun dari kaca mata perbankan pada umumnya, itu dilihat dari hasil pemeriksaan terakhir pihak OJK dan dilihat dari profil rasio kesehatan perbankan,” kata Ahmad.

Ia menjelaskan lagi, "Peningkatan rasio kesehatan perbankan dari tidak sehat menjadi cukup sehat dilihat dari beberapa indikator OJK dan LSP. Di antaranya, bertumbuhnya asset perusahaan dari nilai rata rata Rp4 milyar di 2017 menjadi rata rata Rp7 Milyar di akhir 2018,
penurunan tingkat kredit macet (non perform loan).

“Meningkatnya dana pihak ketiga (tabungan dan deposito) masyarakat juga menjadi penilaian sehingga dapat dikatakan BPR GMD semakin bisa dipercaya oleh masyarakat khususnya dalam hal penempatan dana masyarakat pada bank,” kata Ahmad.

Perlu diketahui, tahun 2018, BPR GMD Galesong juga dimasukkan dalam 100 bank di Indonesia yang beraset kecil namun bertumbuh dengan baik.

“Majalah info bank the finance memasukkan BPR GMD dalam daftar 100 bank terbaik dengan kategori pertumbuhan yang baik meski asetnya masih terbilang kecil,” ungkap Ahmad. Idrus.

Saat ini, BPR GMD telah menjalin beberapa kerja sama antara lembaga keuangan besar lainnya (bank) dan kerjasama bersama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) lainnya yang berada di bawah naungan Pemkab Takalar dalam hal penempatan dan penyaluran dana masyarakat.