Terkait Pemukulan Kader GAM, Senior GAM angkat Bicara

1152

SULSELBERITA.COM. MAKASSAR-Penangkapan enam orang Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam dari Gerakan aktivis mahasiswa (GAM) oleh kepolisian Resort kota (Polresta) Makassar saat melakukan aksi unjuk rasa depan polsekta Rappocini kota makassar hari jumat, 5 Juli 2019. mendapat kecaman.

Aksi kader Gerakan aktivis mahasiswa (GAM) depan polsekta rappocini adalah aksi kecaman setelah beberapa hari sebelumnya beberapa orang kader GAM di keroyok (Dianiaya) secara bersama-sama oleh oknum-oknum polisi dari Polsekta rappocini di jalan Pettarani pada hari rabu tanggal 3 Juli 2019 lalu.

Yudha jaya senior di GAM angkat bicara bahwa sangat aneh jika oknum-oknum polisi tersebut tidak di proses hukum padahal kader GAM telah melakukan pengaduan/laporan di polrestabes makassar yang di sertai hasil visum dari RS. Bayangkara.

Ini sangat tidak berkeadilan sebagai mana ideologi kita yakni Pancasila (Sila ke-5) karena oknum polisi tersebut masih bebas berkeliaran sedangkan teman-teman kami dari GAM yang merupakan korban penganiayaan malah di tangkap dan di jebloskan ke dalam Sel tahanan polrestabes makassar.

Selain tidak sesuai dengan pancasila juga adanya Diskriminasi hukum yakni "Asas persamaan di hadapan hukum (Equality before the law)" dan azas hukum yakni "keadilan" dan ini adalah bagian dari pelanggaran Hak asasi manusia (HAM), Lanjut Yudha.

Mestinya pihak Polrestabes makassar sebagai Institusi negara yang bermotto pelindung dan pengayom harus berlaku adil terhadap semua masyarakat, jangan cuman berani menangkap Aktivis mahasiswa tapi enggan menangkap oknum polisi polsekta rappocini yang menganiaya Aktivis GAM, Keadilan itu harus di tegakkan di NKRI.

Ini merupakan citra buruk polri mata masyarakat di hari jadi Bayangkari ke-73 Tahun dan kami berharap Bapak Kapolda sulsel untuk segera membebaskan teman-teman kami yang di tangkap karena mereka adalah korban penganiayaan dan segera mencopot Kapolsek Rappocini serta segera proses hukum oknum-oknum polisi pelaku penganiayaan terhadap Aktivis GAM.