Kejaksaan Bukit Tinggi Sasar Sekolah Sekolah, Ada Apa??

386

SULSELBERITA.COM. Bukittinggi -  Dalam beberapa tahun terakhir ini, ternyata penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, kini sudah mulai merambah masuk ke dalam kalangan generasi muda penerus bangsa, yakni dikalangan pelajar. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, dan memerlukan tindakan pencegahan sedini mungkin, agar tidak menjadi penyakit menahun, termasuk di kota Bukittinggi.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri Bukittinggi H.Ferry Tas SH. MH. M.Si, berinisiatif memaksimalkan program Jaksa masuk sekolah (JMS), yang merupakan salah satu program nasional.

Advertisement

Untuk itu,  Fery Tass sapaan Akrab dari Kajari Bukittinggi ini mulai menyasar sekolah sekolah, terutama Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Bukittinggi, dan salah satunya adalah  SMP Negeri 7 Bukittinggi.

Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini, mengangkat tema "Generasi Emas Anti Korupsi dan Anti Narkoba", melibatkan seluruh jajaran guru, staf, kepala sekolah  dan ratusan siswa,  Selasa, (9/4/2019)).

Saat dikonfirmasi terkait kegiatan JMS ini Ferry Tas mengatakan. "Pemuda atau pelajar sebagai generasi yang diharapkan sebagai penerus bangsa, saat ini semakin hari semakin rapuh akibat penyalahgunaan Narkoba, akibatnya pemuda tidak dapat berpikir jernih dalam mengatasi segala sesuatu". Unar Fery Tas melalui Aplikasi Whatshapp. Selasa malam (9/4/2019).

Lanjut dikatakan Fery Tass, "Generasi harapan bangsa yang harusnya tangguh dan cerdas akhirnya hanya akan tinggal kenangan. Ini yang harus kita hindari bersama, karena pada umumnya sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda dan pelajar, untuk itu, saya berharap para pelajar di Bukittinggi ini, jangan pernah mengenal, menyentuh apalagi menggunakannya, karena bukan saja akan berdampak pada maslah kesehatan, juga dapat berdampak hukum", Tutup Fery Tass.

Perlu diketahui, dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:

1. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.
2. Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran.
3. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah.
4. Sering menguap, mengantuk, dan malas.
5. Tidak mempedulikan kesehatan diri.
6. Suka mencuri untuk membeli narkoba.

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap generasi penerus bangsa ini.