Hatta Rahman Serahkan Bibit Jagung di Lapas Maros

617

SULSELBERITA.COM. Maros, -Gerakan Literasi kian berkembang di Kabupaten Maros, bahkan masuk dalm peringkat Kedelapan sebagai kabupaten Literasi secara nasional, hal ini ditandai antara lain dengan semakin tumbuhkembangnya komunitas-komunitas literasi, termasuk Pustaka Jeruji Indonesia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Maros sebagai Pelopor Pustaka dalam Lapas secara nasional.

Di sela-sela anjangsananya di Lapas Kelas II A Maros, HM Hatta Rahman selaku Bupati Maros menyempatkan meninjau kegiatan aplikasi dari
Gerakan Literasi Pertanian dalam Lapas yang semakin gencar, seperti menanam sayuran, cabai dan Tanaman obat keluarga (toga) di area kegiatan kerja.
Pada kesempatan tersebut Bupati Maros didampingi Kepala Dinas Pertanian Muhammad Nurdin D, menyerahkan bantuan jagung varietas Bisi 18 dari Dinas Pertanian Maros yang diterima oleh Abdullah selaju Kasi Giatja yang akan ditanam di Kebun Kegiatan Kerja Lapas Maros.

Rombongan yang turut serta dalam anjangsana tersebut antara lain Wakil Bupati Andi Harmil Mattotorang, Kepala Inspektorat, Asisten Bidang Pembangunan, Kepala Bappeda dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Maros seperti Kadispori, Kadisnaker & Sosial, dan lain-lain.

Pada kunjungan tersebut, Bupati Maros menyampaikan rasa kagum sekaligus harapannya terhadap kegiatan tindak lanjut dari Gerakan Literasi Pertanian ini. "Salut dan bangga karena di tengah keterbatasan ruang dan waktu, mampu bekerja dan berkarya", tuturnya sembari menyebut Pangerang A. Aburareah selaku ahli pertanian yang sedang sibuk membimbing WBP di Lapas Maros. Bahkan dalam suasana yang penuh santai tersebut sempat bercanda kepada salah satu warganya, "Wah nampaknya makin gemuk di sini, berarti cukup senang" candanya sambil tertawa kepada Muhammad Aris, salahsatu Warga Maroa yang juga turut banyak beraktivitas di ruang terbatas tersebut.

Sementara itu, Abdullah selaku Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) mengemukakan bahwa apa yang dilakukan bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) adalah wujud nyata dari aktivitas pembinaan yang dilakukan secara kolektif - kolegial seluruh Pimpinan dan pejabat Struktural Lapas dalam menerjemahkan Revitalisasi Sistem Pemasyarakatan. "Apalagi ada bantuan Pak Bupati melalui Pak Kadis, tentu kami semkin bersemangat dan akan semakin semarak dengan karya nyata", ungkapnya.

Pada kesempatan terpisah setelah anjangsana Bupati tersebut Indra SetiaBudi Mokoagow selaku Kepala Lapas Kelas II A Maros mengemukakan bahwa Aktivitas Literasi tidak lagi sekedar membaca dan menulis, namun yang terpenting adalah mengaplikasikan atau mempraktekkan apa yang telah dibaca, tutur mantan Kepala LPKA Kupang, Kalapas Parepare dan Kepala Rutan Makassar tersebut.

Lebih lanjut Indra mengemukakan bahwa dalam mengaktualisasikan program di Lapas Kelas II A Maros berbasis Literasi. "Gerakan Literasi sudah menjadi visi sekaligus ciri khas kami, segala sesuatunya berangkat dari literasi, termasuk dalam menerjemahkan Revitalisasi Sistem Pemasyarakatan", tuturnya bersemangat.

Apalagi kami adalah Lapas _Medium Security_ yang ke depannya diharapkan menuju _minimum security_. Namun kesemuanya tidak akan sukses kalau tidak didukung oleh Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Maros. "Dalam waktu dekat kami akan mohon waktu untuk bersilaturrahim dan beraudiensi dengan Bapak Bupati Maros, guna menjelaskan program-progrm kami ke depan. Kami butuh sinergi dengan siapapun, khususnya Pemerintaj Kabupaten Maros". Pungkasnya.

Sementara itu, S. Alam Dettiro selaku Sekretaris Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta (Yakabus) yang selama ini menjadi mitra Pustaka Jeruji Indonesia Lapas Maros mengemukakan bahwa kunjungan anjangsana Bupati Maros selaku pimpinan wilayah adalah hal yang sangat strategis. "ini wujud nyata kepedulian Pak Bupati Maros terhadap warganya yang sedang mengalami proses pembinaan di Lapas" tutur Alam.

Dukungan Pemkab Maros akan memberi warna tersendiri dalam pembinaan terhadap WBP. Bahkan di Boyolali bantuan dan dukungan Pemkabnya tidak saja pada program non fisik tapi hingga ke kegiatan fisik dan infrastruktur, ungkapnya mengakhiri pembicaraan. Berdasarkan catatan Redaksi, Lapas Maros juga telah menggandeng sejumlah instansi, antara lain Kementerian Pertanian R.I termasuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Balitjas, dan Balai Penelitian Tanah. Sementata dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan R.I termasuk EkoRegion Sulawesi Maluku dan Balai Benih Tanaman Hutan, Perpustakan Nasional, juga dengan Pemprov Sulawesi Selatan (Dinas Kelautan dan Perikanan, Balai Proteksi Tanaman Pertanian, Dinas Pendidikan, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak), Fakultas Kehutanan, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Untuk Pemkab Maros antara lain dengan Dinas Pertanian, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Peternakan, Dinas Pekerjaan Umum, Badan pemberdayaan Peremouan dan Anak, Dinas Kesehatan, RS Salewangang.

Untuk LSM/ Yayasan : Pustaka Bergerak, Yakabus, Yayasan Giva, Wiber Makassar, Forum Anak Sulsel, Forum Anak Maros, Yayasan Al Islam Maros, dan dalam waktu dekat akan bekerjasama PKBI-KerLIP atas dukungan The Asia Foundation untuk program pembinaan Perempuan dan Anak.