SULSELBERITA.COM. Takalar - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Takalar mengenang peristiwa heroik 10 November 1945, dengan menggelar dialog kebangsaan di kantor NU Takalar, Sabtu (10/11/2018).
Kegiatan ini mengangkat tema "Mengenang resolusi jihad, meneguhkan semangat nasionalisme ditengah ancaman ideologi trans nasional". Hadir sebagai pembicara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Takalar KH. Hasid Hasan Palogai, SH., MA, Ketua ISNU kabupaten Takalar Jusalim Sammak, Bendahara NU Takalar, Samsuar SH Dg. Riolo, dan Moderator Ketua GP Ansor Takalar, Yardi.
Menurut Ketua MUI Takalar, KH. Hasid Hasan Palogai, Peristiwa hari pahlawan tidak bisa dipisahkan dari resolusi jihad yang difatwakan oleh pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari, yang mewajibkan perang terhadap penjajah bagi warga yang berada diradius 94 kilometer dari kota Surabaya. Kemudian muncullah tokoh pemuda Bung Tomo yang memimpin perang, dengan pekikan takbir setelah sowan ke KH Hasyim Asy'ari.
Sementara itu, Menurut Ketua ISNU Takalar Jusalim Sammak, Tantangan bangsa ini sedang diuji oleh kelompok-kelompok ideologi trans nasional yang ingin mengobok obok NKRI. Salah satu langkah untuk menangkal gerakan trans nasional menurut mantan ketua KPU Takalar ini, adalah dengan kembali menguasai dan merebut masjid yang saat ini banyak dikuasai kelompok radikal.
Ketua GP Ansor Takalar Yardi, mengungkapkan tujuan Dialog kebangsaan ini merupakan momen untuk kembali meneguhkan semangat nasionalisme, rasa cinta tanah air, khususnya dikalangan pemuda, terhadap semua potensi ancaman terhadap keutuhan NKRI.
"Pemuda harus kembali menjadi garda terdepan, menjadi pahlawan untuk bangsanya, menjaga negeri ini dari ancaman ideologi Trans Nasional asing" Tegas Yardi.