SULSELBERITA.COM. Takalar - Salah satu program pemerintahan SK HD yang tertuang dalam P22 adalah pembukaan Sepuluh Ribu lapangan kerja bagi warga Takalar, dan kini sudah memasuki 10 bulan kepemimpinan Bupati Takalar H Syamsari Kitta S.Pt, MM. Program tersebut perlahan tapi pasti mulai terealisasi
Salah satunya adalah pemanfatan lahar tidur yang ada di Kab.Takalar, untuk itu Bupati Takalar meluncurkan program LATIH MATA (Lahan Tidur Hidup masyarakat Takalar sejahtera).
Seperti yang diketahui, Lahan tidur adalah lahan pertanian yang sudah tidak digunakan selama lebih dari dua tahun. Lahan tidur umumnya merupakan sebuah bagian dari sistem peladangan berpindah dimana petani membuka hutan, menanamnya selama beberapa musim tanam, dan meninggalkannya untuk membuka lahan baru.
"Lahan tidur dapat menjadi sumber pendapatan sekaligus memperbaiki kondisi tanah dan lingkungan dimana sumber air menjadi masalah utama di Takalar," kata Syamsari dalam acara Indonesia Visionary Leader season 3 di Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Lebih lanjut di jelaskan oleh Syamsari Kitta, bahwa dalam pemanfaatan lahan tidur tersebut, pihak pemerintah bersama masyarakat menanami tanaman Hortikultura, seperti jagung, tanaman sayur, cabai dan juga dimanfaatkan untuk pembuatan garam khusus lahan yang ada di wilayah pesisir.
Untuk menunjang pemanfaatan lahan tidur tersebut, Syamsari mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian juga turut membantu untuk pembangunan embung di 10 titik dan juga parit.
"Karena salah satu kendala yang selama ini di hadapi adalah masalah air, kita buat sumur dangkal (kedalaman 1-50 meter) di 157 titik yang tersebar di hamparan sawah yang tidak memiliki atau jauh dari sumber air permukaan. Dan juga di buat sumur dalam di 6 titik," Ungkap Bupati Takalar ini.
Hal ini, kata Syamsuri, membuat minat masyarakat untuk bertani pun tinggi. Dibuktikan dengan banyak masyarakat yang sudah bisa menjual hasil- hasil pertaniannya dengan membentuk UMKM di pinggir jalan.
"Limbah tanamannya pun dapat diolah dan digunakan menjadi pakan ternak dan juga kompos," tutup Syamsari.