SULSELBERITA.COM. Maros - Nirwan Arsuka, Pendiri Pustaka Bergerak Indonesia, mengemukakan bahwa suasana hari ini serasa di Fakultas Sastra setelah melihat penampilan sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Maros dalam membacakan puisi karyanya diiringi musik instrumentalia. Kesan itu muncul karena saat persiapan jelang acara Penyerahan Piagam IKAPI Award 2018 dimulai di Aula Lapas, Jumat (19/10).
“Saya bangga melihat perkembangan di Lapas Maros ini. Sudah tiga kali saya berkunjung, setiap ke sini selalu ada yang baru” tutur Nirwan mengawali sambutannya pada acara Penyerahan Piagam IKAPI Award 2018 bagi anggota Pustaka Bergerak Indonesia yang berdomisili di Kabupaten Maros. “Ketika pertama ke sini baru dimulai berdirinya Pustaka Jeruji, kali kedua mengadakan event nasional berupa Temu Literasi se-Sulselbar yang turut dihadiri Direktur Pembinaan Napi, dan Penulis kawakan yang juga mantan Napi, Arswendo Atmowiloto dan berujung pada pengajuan rekomendasi tentang perlunya Remisi Literasi, dan kali ketiga ini Pustaka Jeruji bersama Yakabus sedang mempersiapkan penerbitan karya-karya puisi WBP. Kami salut dan bangga” ungkapnya yang disambut meriah tepuk tangan. Apalagi Maros tahun 2017 masuk Delapan Besar Kabupaten Literasi secara nasional. “tidak menutup kemungkinan masuk Tiga Besar Nasional” pungkasnya.
Sejumlah aktivis dan Komunitas Literasi Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan memenuhi Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Maros. Di antaranya ada Omar Bakri Community (OBC), Pustaka Biseang Rammang-rammang, Vespa Pustaka Maros dan sejumlah aktivis dari Komunitas Literasi. Turut hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Perpuskaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, diwakili Jamaluddin selaku Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan (Kabidperpus).
HKB Andi Baso, Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Kasimin Kamtib) selaku Pelaksana Tugas Kepala Lapas Maros menyampaikan terima kasih kepada Pustaka Bergerak yang dipimpin oleh Nirwan Arsuka dan Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta (YAKABUS) yang senantiasa menjadi mitra dan mendampingi Pustaka Jeruji Indonesia di Lapas Maros ini, tutur Andi Baso dalam sambutannya. “Selama ini, kami merasa sangat terbantu dalam hal pembinaan dan pendampingan bidang literasi”, imbuhnya. Di sela sambutannya, Andi Baso membacakan salah satu karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atas nama Faisal Tjolleng, yang dipilih secara acak oleh Harnanensi Kasubag Tata Usaha yang turut hadir bersama Simung dan Abdullah, masing-masing sebagai Kepala Seksi Pembinaan Narapidan dan Anak Didik (Kasi Binadik) dan Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja). Turut hadir Amran (Subsi Binkeaswat), Andi Moh. Hamka (Subsi Registrasi), Natsir Hakim (Subsi Adminkeu) dan sejumlah Petugas Pemasyarakatan.
Sementara itu, Jamaluddin selaku Kabidperpus pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Maros mengemukakan, bahwa saat ini Kabupaten Maros menempati peringkat Delapan Kabupaten Literasi secara nasional pada tahun 2017, dan saya yakin pada tahun ini akan masuk dalam Lima Besar Nasional, apalagi geliat Pustaka Jeruji Indonesia di Lapas Maros sangat terasa manfaatnya dan muncul dalam pentas nasional sebagaimana yang kita baca di media selama ini. Sembari mengutip harapan Bupati Maros “Kalau bisa Maros masuk dalam Tiga Besar, atau sekurang-kurangnya Lima Besar Nasional”, katanya.
Sementara itu, Sekretaris Yakabus S. Alam Dettiro disela-sela acara menyampaikan bahwa apa yang dicapai hari ini karena dukungan pimpinan dan petugas pemasyarakatan lalu kerjasama antar WBP dan yang tak kalah pentingnya adalah unsur eksternal dalam hal ini Pemerintah Provinsi/ Kabupaten Maros dan Masyarakat. “Jadi tiga komponen ini yang senantiasa menentukan langkah pembinaan, termasuk literasi” tuturnya bersemangat. “Yang pasti kami berterima kasih kepada Bapak Indra Setiabudi –Kalapas Maros— dan seluruh jajarannya atas dukungannya dalam pembinaan Literasi”. Demikian pula Pustaka Bergerak dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Maros, pungkasnya. Pada acara ini, juga tampil membacakn puisinya penyair Andhika Mappasomba dan IfulTerru dari Komunitas OBC Maros.
Dari berbagai catatan, Lapas Maros telah sukses dalam pembinaan literasi bahkan telah sampai pada tingkat aplikasi dan implementasi. Setelah aktivitas baca-tulis, WBP merealisasikan hasil bacaannya dengan melakukan kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan. Bahkan untuk penjualan Kangkung sudah sampai menembus pasar lokal hingga Pasar modern seperti LotteMart.