Rakernis PTPS Takalar, Bawaslu RI: Saya Salut Terhadap Pimpinan Panwaslu Kabupaten Takalar

605

SULSELBERITA.COM.Takalar - Rapat kerja teknis untuk pengawas tempat pemungutan suara (Ptps) yang melibatkan sebanyak 351 orang, se Kabupaten Takalar, di gedung Islamic Center, di hadiri langsung oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI), sabtu, (22/6/2018).

Bawaslu RI yang diwakili oleh Koordinator divisi penindakan pelanggaran, DR. Ratna Dewi Pettalolo SH, MH,  tersebut,  langsung disambut dengan angngaru (bersumpah), yang merupakan ikrar yang diucapkan siap menumpahkan darah demi untuk menjaga integritas sebagai pengawas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

Advertisement

Dalam sambutannya, DR. Ratna Dewi Pettalolo SH, MH, mengatakan "Keberhasilan Panwaslu dalam melakukan proses pengawasan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tentunya dilakukan
sosialisasi pencegahan dan tindak lanjut. Apabila semua tahapan kita lakukan pengawasan dengan baik saya yakin dan percaya akan menghasilkan pemimpin yang berintegritas dan berkwalitas" ujarnya.

"Mulai hari ini hingga 27 juni 2018, harus mempersiapkan diri kita baik fisik dan mental, dimana menjelang hari H biasanya ada upaya yang dilakukan transaksi jual beli suara. Untuk mencegah terjadinya pelanggaran kita harus lebih banyak waktu dilapangan dibandingkan dirumah, kalau perlu 24 jam kita aktif melakukan pengawasan karena kejahatan itu bisa terjadi kalau pelaku memiliki kesempatan" Jelas Ratna Dewi.

Lebih jauh lagi di sampaikan Ratna Dewi "Saya sangat salut terhadap Pimpinan Panwaslu Kabupaten Takalar yang telah merekrut 50 persen dari keterwakilan perempuan untuk bergabung dalam pengawasan terima kasih banyak saya ucapkan kepada Pimpinan Panwaslu kabupaten Takalar yang telah memperdayakan keterwakilan perempuan, dan saya minta kepada semua Pengawas TPS walaupun gajinya tidak sebanding dengan pekerjaannya namun jadikanlah sebagai bentuk pengabdian kita terhadap Negara, dimana nama Ptps sudah tercatat di Bawaslu sebagai pengawas. Apabila Pengawas bebas dari segala bentuk pelanggaran maka kalian sudah di anggap sukses dan sudah di perhitungkan kalian untuk mendaftar di lembaga dan instansi lain". jelasnya.

Apalagi saat ini kita semua sudah dipersipkan sebagai pengawas Tps dimana kita sudah dibekali bimbingan teknis dan diberikan alat kerja, tapi itu tidak cukup karena menjadi pengawas pemilu adalah pengabdian, jika dilihat dari gaji dan resiko, tapi saya yakin kita lihat muka muka yang hadir ini siap berkomitmen.

Saya pesankan kepada Ptps, harus memastikan apa yang akan diawasi di tempat pemungutan suara, dengan ucapan selamat bekerja dan saya yakin Ptps bisa meningkatkan kwlitas demokrasi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya."Titipkan kebaikan untuk hari ini, demi untuk masa yang datang.

Selain itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Takalar, Ibrahim Salim, SS melaporkan bahwa di kabupaten Takalar kami telah menjadikan 8 Desa/Kelurahan sebagai percontohan sadar pemilu dan kami sudah beberapa kali melakukan penelusuran dari berbagai titik. Alhamdulillah 8 Desa dan Kelurahan tersebut benar benar warga desa tersebut sadar pemilu" ulas Ibrahim Salim.

Pada Pemilu tahun 2017 lalu Kabupaten Takalar masuk zona merah (rawan), alhamdulillah dengan adanya kerjasama stakeholder sehingga bisa teratasi dan keluar zona merah, tambahnya Ibrahim Salim