SULSELBERITA.COM.Takalar - Rencana Perusda yang akan merelokasi para pedagang kaki lima yang berjualan dipinggiran alun alun kota, ditentang keras dan dikecam oleh para pedagang, mereka dengan suara yang sama menuding rencana relokasi okeh Perusda Takalar, akan membunuh usaha mereka. Karena lokasi yang disiapkan sama sekali tidak strategis, dan panas mulai dari pagi sampai sore.
Nurhayati, salah seorang pedagang minuman dingin dan kopi, yang ditemui oleh awak media ini saat sedang berjualan mengatakan, "Kami tidak setuju dipindahkan, karena tempatnya panas mulai pagi sampai sore, ini akan membunuh usaha kami, karena pembeli akan berpikir singgah minum kopi atau minuman dingin kalau tempatnya panas begitu".Protes Nurhayati (Rabu, 25/4/2018).
Hal senada juga di sampaikan oleh Dg Ngemba tetangga menjual Nurhayati "Kami sudah 6 bulan lebih menjual di sini, kenapa mau dipindahkan ke sebelah barat yang tidak ada pohonnya, itu panas sekali tempatnya, mulai pagi ampai sore pak, ini bisa mematikan usaha kami, karena pembeli pasti enggan mau singgah makan kalau tempatnya panas seperti itu". Kesal Dg Ngmba.
Sementara itu Dg Ngasi salah seorang pedagang lainnya, mengecam keras apa yang dilakukan oleh pihak perusda yang mau memindahkan mereka ke sebelah barat, karena tempat yang disiapkan itu panas mulai dari pagi sampai sore.
"Orang akan malas singgah karena panas, kami tolak pindah karena panas, padahal setiap hari kami membayar retribusi Rp.3.000, Kami sudah mengadu ke DPRD,
Lewat telpon dengan Dengan Pak Sulaiman Rate Dg laja, kami sampaikan bukannya tidak mau pindah, tapi lahan yang disiapkan itu panas, padahal kami jual makanan, kalau panas makanan cepat basi, trus alasannya kita mau dipindahkan itu apa? mau dibikin apa ini lahan? Karena mau dibikin taman juga tidak mungkin, karena pohonnya banyak, harapan kami, masih tetap bisa berdagang disini" Keluhnya.
Lanjut di katakan "Saya ini menjual makanan dengan harga 5 ribu untuk anak anak sekolah. Pemimpin harus liat dulu lokasi, layak tidak untuk dipakai berjualan. karena juga akan berdampak pada kemacetan, ini juga yang harus dipikirkan oleh pemerintah karena itu jalur ramai" ujar Dg Ngasih, yang diaminkan oleh Nursiah Dg Ngai seorang pedagang lainnya.