SULSELBERITA.COM. Gowa - sebuah keluarga seyogyanya saling menjaga meyayangi dan saling melindungi, namun hal tersebut, ternyata tidak berlaku pada keluarga yang satu ini. Rupanya masalah keluarga terutama yang berhubungan dengan adat istiadat (Siri') kadanv membuat terjadinya keretakan antara keluarga terdekat.
Seperti yang dialami oleh Hendrianto Dg Pole, warga Desa Moncobalang Kab.Gowa ini, mengaku telah menjadi korban fitnah keji dari Tantenya sendiri (saudara kandung ibunya), akibat fitnah tersebut, Hendrianto di musuhi dan dikucilkan oleh hampir semua keluarganya.
Menurut pengakuan korban kepada awak media ini (Selasa,6/2/2018), bahwa awal mula masalah tersebut muncul, yakni pada saat ibu kandungnya Norma Dg Ratang melakukan sebuah kesalahan besar (kawin lari) yang merupakan sebuah perbuatan yang dianggap Siri' bagi suku Bugis Makassar.
"Ibu saya kawin lari, namun sudah datang meminta restu pada kami anak anaknya, kamipun sebagai anak, tentunya harus ikhlas menerima, karena biar bagaimanapun juga, beliau adalah ibu kandung kami yang melahirkan dan membesarkan kami, saat itu kami hanya meminta uang panai' (mahar) sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah), namun ternyata, masalah bermula dari uang panaik tersebut". Jelas Dg Pole.
Lanjut di jelaskan "Tidak tahu kenapa, tiba tiba tante saya, yang tak lain dari saudara kandung ibu saya sendiri yang bernama Salamang Dg Pa'ja, menfitnah saya dengan mengarang cerita, kalau uang panaik yang saya terima tersebut, saya berikan kepada Om saya yang bernama Diri Dg Ngemba, karena diminta olehnya, hal tersebut tentunya membuat om saya tersebut marah pada saya, yang juga diikuti oleh hampir semua keluarga saya juga ikut marah, padahal saya tidak pernah bicara seperti itu, semuanya hanya karangan dari tante saya, dia sengaja menfitnah saya, entah dengan maksud apa". Ungkapnya.
"Saya berharap tante saya itu kembali mengklarifikasi masalah ini kepada keluarga saya karena akibat dari fitnahnya itu, saya di musuhi oleh hampir srmua keluarga, supaya masalah ini selesai, saya juga berharap, tante saya meminta maaf, tapi jika tidak mau, maka kasus ini akan saya bawa ke ranah hukum, dengan tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik" Kunci Hendrianto.