SULSELBERITA.COM. Takalar - Menjelang perayaan hari jadi Takalar yang ke 58, di nodai oleh kekecewaan 75 Keluarga Miskin di Kec.Galesong Utara, dimana mereka menjadi korban Janji palsu Sembako gratis.
Hal tersebut berdasarkan pantauan awak media di hari ini (senin 5/02/2018), seharusnya 75 Kepala Keluarga (KK) dari kalangan kurang mampu alias keluarga miskin di Kecamatan Galesong Utara berbahagia setelah mendapat undangan penerimaan paket sembako di aula kantor camat Galesong Utara. Pemberian paket sembako ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan hari jadi Takalar yang ke 58.
Awalnya paket sembako rencananya diberikan langsung oleh Bupati Takalar Syamsari Kitta namun batal terlaksana karena mengikuti agenda lainnya.
Namun rencana awal pemberian paket sembako bagi keluarga miskin tersebut amburadul dan kacau. Paket sembako yang dijanjikan tak kunjung datang. Puluhan masyarakat miskin harus pulang dalam kondisi tangan kosong dan penuh kekecewaan.
"Kami diundang datang kesini, katanya pak Bupati mau kasi paket sembako. Kami menunggu dari pagi hingga siang hari namun paket sembako yang dijanjikan tak kunjung dibagi. Paketnya tidak ada dan tidak jadi dibagikan katanya" Kesal Dg Saming salah satu warga yang didaftar menjadi penerima paket sembako gratis tersebut.
Dilokasi yang sama, Kepala Desa Aeng Batu Batu Wahyudin Mapparenta juga membenarkan, jika puluhan warga di kec.Galut kecewa, karena jadi korban janji palsu pemberian paket sembako.
" Benar ada 75 KK yang hari ini hadir untuk menerima paket sembako gratis, tapi mereka kecewa berat, karena sembako yg dimaksud ternyata tidak ada sama sekali, padajal kegiatan ini dirancang jauh hari sebelumnya, seharusnya pelaksanaannya harus mantap. Jangan malah sebaliknya, masyarakat di PHP dan terkesan dibodohi. Kasian mereka, jauh-jauh datang ke kantor camat bukannya dapat paket sembako malah dapat kecewa. Hari jadi tahun ini memang lain dari biasanya." Ungkap ketua Apdesi Takalar tersebut.
"Untuk menutupi kekecewaan 75 Kepala keluarga tersebut, maka kami berinisiatif menggatinya dengan memberikan masing masing Rp. 50.000, sebagai pengganti transport mereka datang ke sini" kunci Wawwn sapaan akrabnya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Lurah Bontolebang, Rustam Muang. Dia menyampaiakan kekesalannya karena tidak ada pihak yang mau bertanggungjawab dengan kejadian ini" kegiatannya bersamaan dengan acara anjangsana didepan kantor camat. Tidak ada pihak yang mau bertanggungjawab dengan kejadian ini. Kalau begini masyatakat miskin yang dirugikan. Bukannya mereka bahagia dengan hari jadi Takalar, mereka malah kecewa dengan perlakuan ini" ungkap Rustam.