SULSELBERITA.COM. Takalar - Kehadiran Camat Polongbangkeng Utara Sirfan Mone dalam pertemuan beberapa legislator partai Golkar beberapa hari yang lalu di Kec.Polut, disikapi serius oleh Tim Advokad Nassami, dengan berencana melaporkan mantan sekretaris Dinas PUD Takalar tersebut ke Panwaslu Pilkada Takalar.
Menurut Tim Advokad Nassami, bahwa pertemuan tersebut adalah Konsolidasi Tim NH-AZIS, "Kami akan laporkan keterlibatan Camat Polut di pertemuan Konsolidasi NH-AZIS ke Panwas Pilkada Takalar, seharusnya Sirfan Mone itu fokus ke tugasnya karena seorang pejabat Negara yang memiliki tugas pokok pelayanan masyarakat semestinya sibuk melayani bukan sibuk kampanye, lagi pula ASN itu di larang berpolitik praktis" Komentar Tim Advokasi Syamsul Alam,S.Hi yang juga Sekretaris Tim Advokasi SKHD pada pilkada Takalar. (Senin, 29/1/2018).
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Camat Polut Srfan Mone, ST, kepada awak media ini mengklarifikasi hal tersebut "Saya hadir karena pertemuan tersebut adalah kegiatan reses legislator Propinsi Partai Golkar, dan saya hadir mewakili pemerintah setempat" ujar sirfan melalui sambungan telpon selulernya (Selasa, 30/1/2018).
Lebih lanjut dijelaskan Sirfan "Intinya saya hadir berdasarkan surat penyampalan Ketua DPRD Sulsel yang di tanda tangani langsung HM. Roem tentang Reses Anggota DPRD Sulsel di Kec. Polut. Tidak ada yang beranl hadir, mungkin karena di reses tersebut, Fahruddin Rangga juga hadir, ada ada saja. Padahal kan harus ada unsur pemerintah yang hadiri ltu acara, karena kita tidak boleh lecehkan undangan Ketua DPRD Sulsel. Yang saya ungkapkan hanya sebatas terima kasih dan selamat datang kehadtran DPRD Sulsel di Polut. Selebihnya ya saya perkenalkan dlri di masyarakat karena memang sejak menjabat Camat polut, saya belum pernah tatap muka dengan masyarakat Kel. Panrannuangku" jelas Sirfan.
"Saya tegaskan, bahwa beri pelayanan ekstra kepada rakyat, 24 jam rumah saya terbuka untuk mereka, karena jarak Desa Desa ke kantor camat sangat jauh, saya Iebih sering mengunjungi rakyat yang membutuhkan tanda tangan saya, terutama masyarakat miskin yang transfortasinya sulit, Ga percaya..? Tanyalah mereka".
Lanjut di jelaskan "Pasca Pilkada 2017 lalu saya sudah ikrarkan diri untuk tidak menginjak Iagi garis politik, karena itu garis merah, itu Politik Praktis itu Dosa besar bagi ASN. Kita wajib netral dalam politik, meskipun Itu adalah Politik pemerintahan dan kita adalah pemerintah. Saya berupaya menjadi penyokong pemerintahan SK HD di Takalar, jangan musuhi saya. Saya memiliki bakat dan kompetensi yg cukup tinggi, di atas kemampuan rata rata ASN Di Takalar, Jika tidak yakin, mari kita adu kemampuan. Mari kita berhenti ber negatf‘l Thinking, kasian Bupati dan Wakil bupati baru kalo yang mengemuka adalah persoalan persoalan terus. Saya memang butuh waktu 1 tahun untuk membenahi diri, meIakukan akulturasi dan menjadi penyokong utama P22 SK HD. Bukan krn factor internal tapi eksternal yang harus saya hormati".
"Kawan kawan yang berjuang harus kita sokong dulu ke garis depan. Saya akui Pak Syamsari memiliki daya analltis dan inovasi yang sangat tinggi, bahkan mengungguli para pendahulunya. Pikiran saya sangat relevan, dan ingat jika tidak ada kendala yang luar biasa, dalam 1 tahun ke depan, saya blsa melakukan kemajuan yang mengejutkan dan luar biasa demi P22. Apa itu...? Masih saya rahasiakan". Kunci Sirfan Mone.