SULSELBERITA.COM. Makassar - Pengurus wilayah generasi muda nusantara anti narkotika(GENETIKA) sulawesi selatan meminta komisi pemilihan umum (KPU) provinsi sulawesi selatan untuk tidak mengakomodir bakal calon kepala daerah terlibat narkoba yang akan bertarung di kabupaten kota di sulawesi selatan pada pilkada 2018 karena akan berdampak pada bebasnya peredaran obat terlarang pada daerah tersebut.
Dari hasil kordinasi terbatas genetika yang melibatkan pengurus pusat , pengurus wilayah dan pengurus daerah Genetika di salah satu warung kopi di jalan alauddin makassar sulawesi selatan (rabu malam 17/01/2018) hasil investigasi tim dan kordinasi dengan BNN provinsi sulawesi selatan genetika telah mengantongi beberapa nama bakal calon yang di duga kuat dan nama tetsebut tidak etis apabila di publish ke publik cukup nama ini menjadi pantauan khusus genetika di sulawesi selatan.ujar Amin rais ketua genetika kota makassar.
Amin rais, menegaskan untuk hasil tes urine bakal calon kepala daerah, ketua umum Pengurus Pusat Genetika lewat jubirnya asri syamsuddin telah menginstruksikan untuk meminta Kpu dan bawaslu sulsel untuk tidak mengakomodir calon tersebut dalam aksi unjukrasa dan administrasi yang akan dilaksanakan pada senin 22 januarin2018.
"Untuk mewujudkan pergerakan tersebut genetika pusat,provinsi kabupaten kota akan mendatangi Kantor KPU dan Bawaslu sulsel meminta secara langsung kepada komisioner termasuk meminta kpu dan bawaslu untuk memasukkan isu narkoba pada debat kandidat nantinya". Tutup amin rais (rilis)