SULSELBERITA.COM. Takalar - Pemukulan terhadap Taswin Imransyah (43) seorang PNS di Kejaksaan Tinggi Sulselbar, berbuntut panjang.
Aksi pemukulan yang dialami Taswin itu, terjadi pada Senin (20/11/2017) diduga dilakukan oleh Andi Armal (bukan Armar), menantu Bupati Takalar Burhanuddin Baharuddin.
Akibat penganiayaan terhadap dirinya, Taswin langsung melapor Polsek Panakkukang, ia mengaku dipukul Armal setelah membicarakan perkara kasus korupsi Bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin.
Andi Armal yang dikonfirmasi ternyata memiliki versi berbeda. Ketika ditemui di salah satu Warkop di Makassar, Rabu (22/11/2017), Armal menegaskan bahwa dirinya tidak sama sekali melakukan penganiayaan terhadap Taswin.
"Yang terjadi adalah kami adu mulut. Saling dorong kemudian dia terjatuh. Kepalanya membentur meja,"kata alumnus Fakultas Pertanian Unhas.
Armal mengaku dirinya telah diperiksa di Polsek Panakkukang dan telah memberikan keterangan. Tak hanya itu, dirinya juga melaporkan Taswin.
"Demi hak dan rasa keadilan, saya juga melaporkan dia. Yang kena penganiayaan justru saya,"tandasnya.
Bagi Armal, secara psikologis, dirinya tidak akan membuat onar di rumah orang lain.
"Sebagai tamu, saya atau bahkan kita semua akan pikir pikir jika harus membuat onar di rumah orang. Kompleks perumahan lagi. Bisa mati dibunuh massa jika saya berani berbuat ricuh dengan sengaja."tambahnya.
Lantas, apa materi pembicaraan yang mereka bahas sehingga terjadi percekcokan ini?
"Nantilah kita liat perkembangan pemeriksaan. Saya sudah jelaskan semuanya. Saya percaya kepolisian mampu menyelesaikan kasus ini secara terang benderang,"tegasnya lugas.